PRESIDEN ASSAD DISEBUT MENINGGALKAN DAMASKUS, KELOMPOK PEMBERONTAK KLAIM KUASAI IBU KOTA – APA YANG TERJADI DI SURIAH?

Warga Ibu kota Damaskus merayakan berakhirnya kekuasaan Bashar al-Assad.

Kelompok pemberontak Suriah mengeklaim bahwa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri saat mereka menyatakan telah merebut Ibu kota Damaskus.

Laporan-laporan menyebutkan Assad telah meninggalkan Damaskus dengan pesawat menuju tujuan yang tidak diketahui.

Pasukan pemberontak di Damaskus menyatakan ibu kota “sudah dibebaskan” dari penguasa lama Bashar al-Assad saat pasukan pemerintah dilaporkan mundur.

Laporan-laporan menyebutkan Assad telah meninggalkan Damaskus dengan pesawat menuju tujuan yang tidak diketahui.

Dalam perkembangan terbaru, Perdana Menteri (PM) Suriah, Mohammed Ghazi al-Jalali, mengatakan dia tetap berada di Damaskus dan bahwa dia siap membantu melakukan upaya yang terbaik demi rakyat Suriah.

Kelompok pemberontak dan sebagian warga Kota Homs merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Dia juga menginginkan pemilihan umum yang bebas di Suriah untuk menentukan siapa pemimpin Suriah yang baru.

Ghazi al-Jalali mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Al-Arabiya yang dikutip Reuters.

Dia juga mengaku telah melakukan kontak dengan pemimpin pemberontak, Abu Mohammed al-Jawlani tentang masa transisi.

Ghazi mengatakan kontak terakhirnya dengan Bashar al-Assad pada “kemarin malam”. Dia mengaku tidak memiliki informasi mengenai keberadaan Assad saat ini.

Laporan-laporan menyebutkan Assad telah meninggalkan Damaskus dengan pesawat menuju tujuan yang tidak diketahui.

Dalam pidato yang disiarkan di media sosial, Mohammed Ghazi al-Jalali juga mengatakan bahwa Suriah “dapat menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan tetangganya dan dunia”.

Sebelumnya baku tembak dilaporkan terjadi di pusat Ibu kota Suriah, Damaskus.

Ini terjadi ketika kelompok pemberontak yang menentang pemerintahan Presiden Assad melanjutkan serangan kilat mereka di seluruh negeri.

Rekaman video yang belum diverifikasi yang dibagikan di media sosial memperlihatkan ribuan narapidana dibebaskan dari penjara Saydnaya yang terkenal – tempat para penentang Assad disiksa dan dieksekusi.

Klaim kelompok pemberontak bahwa Damaskus telah mereka kuasai terjadi setelah mereka mengaku telah “membebaskan sepenuhnya” kota Homs.

Di Ibu kota Suriah, Damaskus, masyarakat merayakan keberhasilan kelompok oposisi mendepak Presiden Assad dari kursinya.

Bagaimana reaksi warga Damaskus?

Warga Ibu Kota Damaskus masih mencoba memahami peristiwa yang telah terjadi di negara itu.

“Untuk pertama kalinya, ada perasaan kebebasan yang sesungguhnya,” kata seorang warga kepada BBC.

“Ini adalah perasaan yang belum pernah kami alami sebelumnya, dan ini mengejutkan kami,” ujarnya.

Dia meminta agar namanya disamarkan demi alasan keamanan.

Rekaman video telah beredar di media sosial yang memperlihatkan sejumlah warga di pusat kota Damaskus merayakan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.

“Jalan-jalan di luar dipenuhi dengan perayaan. Di Alun-alun Umayyah, orang-orang merayakan dengan cara yang begitu damai. Mereka menyalakan kembang api. Ya, kami mendengar beberapa tembakan, tetapi sebagian besar adalah kembang api,” katanya.

“Apa yang kami rasakan benar-benar menyerupai apa yang kami rasakan selama revolusi yang dimulai pada tahun 2011. Ini adalah kelanjutan dari mimpi yang telah dimulai tahun itu.”

Tiga orang perempuan warga Damaskus merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Assad dengan mendatangi salah-satu lokasi di tengah kota.

Warga Suriah anti-Assad di luar negeri rayakan jatuhnya pemerintahan

Warga Suriah yang mengungsi secara paksa ke luar negeri telah menggunakan media sosial untuk merayakan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

“Ya Tuhan, saya tidak bisa berhenti menangis. Saya membayangkan hari ketika saya kembali,” tulis aktivis HAM asal Suriah, Rima Flihan di halaman Facebook-nya.

Menurut UNHCR, Suriah mengalami krisis pengungsi terbesar di dunia.

Organisasi PBB yang menangani pengungsi itu memperkirakan bahwa sekitar 6,6 juta orang Suriah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 2011.

Lantaran informasi perkembangan terbaru di Suriah terus berdatangan hingga dini hari, 8 Desember 2024, banyak yang mengatakan mereka tidak bisa tidur.

“Bagaimana kami bisa tidur, ketika mendengar negara kami saat ini sudah dibebaskan,” kata seorang pengguna media sosial.

Sejumlah anggota kelompok oposisi merayakan keberhasilan mereka menguasai Ibu Kota Damaskus.

Sebagian besar menyatakan ketidakpercayaan mereka pada perubahan yang berlangsung cepat di Suriah.

Ketika pasukan oposisi tiba di Damaskus, banyak pengguna mengunggah video perayaan kubu oposisi itu. Sebagian warga Suriah di pengasingan mengaku meneteskan air mata bahagia.

Banyak yang merayakan peristiwa itu, terutama ketika beredar berita bahwa pasukan oposisi mengambil alih penjara Saydnaya di dekat Damaskus, dan membebaskan puluhan ribu tahanan politik yang ditahan di sana.

“Ini adalah hari yang kita semua tunggu-tunggu,” tulis seorang pengguna.

“Suriah saat ini untuk orang Suriah,” kata yang lain.

Berita ini akan terus diperbarui.
sumber: bbc

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.