Yahya Sinwar, pimpinan Hamas di Gaza, memimpin pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di kantornya di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022.
Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara Israel pada Kamis mengatakan pihaknya sedang memeriksa dan menyelidiki apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam operasi militer di Gaza.
Sebuah pernyataan singkat militer IDF Israel tidak memberikan rincian mengenai operasi spesifik tersebut atau kapan operasi tersebut dilakukan. Namun Yahya Sinwar mungkin adalah salah satu dari tiga militan Palestina yang terbunuh.
Selama operasi di Jalur Gaza, tiga militan Palestina telah dibunuh Palestina. Israel tengah memeriksa kemungkinan salah satunya adalah Yahya Sinwar. “Identitas teroris belum dapat dikonfirmasi,” ungkap pernyataan IDF.
“Di gedung tempat para teroris dilenyapkan, tidak ada tanda-tanda keberadaan sandera di daerah tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, para menteri kabinet keamanan Israel telah diberitahu bahwa Yahya Sinwar kemungkinan besar telah tewas. Saat ini bukti DNA sedang diperiksa dalam penyelidikan Sinwar
Israel menuduh Yahya Sinwar (61 tahun) sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 ke Israel yang memicu perang yang sampai saat ini sedang berlangsung. Dia bersama dengan panglima militer Hamas Mohammed Deif.
Militer Israel mengatakan Deif tewas dalam serangan awal tahun ini meskipun kelompok Palestina belum mengkonfirmasi hal tersebut.
Yahya Sinwar pada bulan Agustus menggantikan mantan ketua Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran pada 31 Juli. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
Serangan Hamas tahun lalu mengakibatkan kematian 1.206 orang di wilayah Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Sedangkan serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan 42.438 orang, mayoritas dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
sumber: cnbc.