DULU DIAM SEKARANG ANIES COBA BELA WARGA KAMPUNG SUSUN BAYAM YANG KENA GUSURAN JIS

Nikmatul Sugiyarto – Masih ingat dengan polemik Kampung Susun Bayam di akhir periodesasi Anies Baswedan? Kala itu masalahnya ada pada warga yang tergusur dari tempat dibangunnya JIS. Sudah ada perjanjian yang mana Anies akan membuatkan tempat hunian di unit Kampung Susun Bayam yang telah diresmikan mantan gubernur itu. Tapi saat warga memasuki unit, PT Jakpro selaku pemilik bangunan belum memberikan izin agar warga tinggal di sana.

Polemik itu pun mencuat karena tidak sejalan dnegan janji yang Anies berikan kepada warga. Akhirnya warga harus bernego dengan PT Jakpro terkait harga sewa tempat tinggal di Kampung yang sudah diresmikan mantan gubernur mereka. Namun kesepakatan tidak ada ujungnya dan lepas begitu saja hingga membuat warga mengadakan demonstrasi dengan mendirikan tenda di sekitar JIS, tempat tinggal mereka.

Anies yang kala itu sibuk dengan deklarasi capres tidak terlalu menggubris dan tidak ada niatan menjadi penengah antara warga yang dia beri janji dan PT Jakpro. Tapi beda dengan kabar terbaru pasca dia gagal dalam kontestasi pilpres lalu. Tepatnya saat dia ditanya soal kabar viral yang menyandingkan namanya dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dalam pilgub DKI Jakarta yang akan datang. Dia cukup menanggapi pertanyaan itu tadi berbelok arah pada polemic yang dulu melilit kepemimpinanya di ibukota.

Ya Anies mengatakan bahwa Kampung bayam lebih penting menurutnya, daripada berita tentang duelnya dengan Kaesang atau pemasangan siapa bakal cawagubnya nanti. Dia juga meneruskan bahwa masyarakat harus mendapat keadilan. Publik pun dibuat menganga, kemana saja dia kemarin saat problem Kampung Susun Bayam dan PT Jakpro sedang dalam puncaknya?

Jawabannya pasti sudah bisa dilihat dengan mata telanjang, karena kontestasi pilpres lebih penting. Mungkin soal safari politiknya yang gencar sampai pemasangan dan koalisi yang bakal mengusungnya dalam pesta demokrasi kita. Lalu apa tujuan Anies menyinggung soal masyarakat yang butuh keadilan?

Apa betul Anies mengungkapkan kepentingan itu untuk menolong warga Kampung Susun Bayam yang belum mendapat keadilan?

Tapi mengapa baru sekarang?

Betulkah itu berkaitan dengan kepentingannya maju Pilgub nanti?

Sederet pertanyaan itu bermunculan, karena bagaimanapun citra di mata warga memang harus diselamatkan Anies daripada sibuk meributkan bakal cawagubnya disaat belum ada partai yang pasti memberinya tiket dalam Pilgub DKI nanti.

Kita tahu bagaimana viralnya janji manis mantan Gubernur yang diusung Gerindra kala itu, mulai dari akan membuat banyak rumah DP 0% hingga menghentikan penggusuran di ibukota. Tapi pada akhirnya membuat banyak warga menagih janjinya, karena kenyataannya jauh dari manis.

Bahkan tanpa sungkan LBH Jakarta memberinya sebagai pembual terbaik. Lalu bagaimana pendapat warga Kampung Susun Bayam tatkala Anies yang dulu dia harapkan kehadirannya tiba-tiba datang menjadi pahlawan kesiangan?

Entah, akankah rencana Anies untuk merebut hati mantan warganya akan berhasil, pasca banyaknya hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi?

Tidak ada yang tahu, tapi perlu diingat hal buruk itu akan selalu mengikuti tuannya. Itulah mengapa rekam jejak menjadi modal utama calon pemimpin, sebagai bahan pertimbangan bagi warga untuk menentukan siapa gerangan yang mampu memberikan kesejahteraan serta memecahkan permasalahan di lingkungan hidup mereka.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.