JANGAN KETAWA, JOKOWI GAK SETUJU KAESANG MAJU PILKADA

Xhardy – Putusan MA membuat banyak orang yakin, ini adalah jalan yang dibentangkan untuk Kaesang agar bisa ikut pilkada.

Tapi Ketum PAN Zulhas mengatakan, Presiden Jojowi tak sepakat jika Kaesang maju di Pilkada 2024. Hal itu diketahui setelah Zulhas melakukan perbincangan dengan Jokowi setelah rapat kabinet.

“Tadi saya tanya sama bapak habis rapat, ‘Pak gimana kalau Kaesang maju Wagub Jakarta?’ ‘Waduh gitu, jangan Pak Zul’ katanya,” kata Zulhas.

Kalian percaya Pak Jokowi tidak setuju Kaesang nyagub? Sekalian dari kalian mungkin sudah garuk-garuk kepala sambil tertawa lepas.

Jejak digital selalu ada lho. Ketika Gibran diisukan atau dijagokan untuk jadi cawapres, Jokowi juga terkesan menolak. Alasannya karena Gibran masih muda, belum punya pengalaman, baru dua tahun jadi wali kota. Googling aja kalau tidak percaya. Lebih baik jangan lah Gibran jadi cawapres, intinya begitu sih.

Tapi pada akhirnya, Gibran ikut pilpres juga, bahkan lewat putusan MK pula.

Skenario Gibran ini seolah di-copy paste ke Kaesang. Kaesang juga tidak cukup umur sebenarnya, tapi berkat putusan MA, peluang Kaesang jadi terbuka sangat lebar. Dan Jokowi lagi-lagi tidak setuju Kaesang ikut pilkada, siapa yang mau percaya sih?

Sekarang ada semacam keyakinan di mana apa kata Jokowi, biasanya yang terjadi adalah kebalikannya. Banyak lho yang bilang begitu, jangan lupakan rumusnya.

Tinggal tunggu saja apakah Kaesang akan mencalonkan diri atau tidak. Parpol sudah banyak yang tertarik. Masa sih Kaesang mau melewatkan kesempatan ini? Dan kalau Kaesang nyagub, apa lagi alasan yang akan dibuat Jokowi?

Apakah mau bilang, sebagai orangtua hanya bisa merestui. Orangtua tidak setuju tapi kalau anak ngotot, mau gimana dong, orangtua gak bisa melarang juga. Anak-anak sudah dewasa, sudah bisa menentukan nasibnya sendiri dan orangtua hanya bisa memberikan dukungan moral. Paling alasannya begitu. Kayak gak tahu aja.

Dan bagi pendukung, pasti akan bilang, apa salah anak muda kalau mau mengabdi pada negara? Memangnya anak muda tidak boleh ikut pilkada dan bla bla bla.

Ucapan-ucapan seperti inilah yang sebenarnya membuat masyarakat geleng-geleng kepala. Hari ini bicara A, nanti bisa berubah jadi B. Pas ditanya, pasti membuat alasan entah apa.

Sudahlah, tidak malu-malu lagi. Toh masyarakat sudah paham kok. Masa jalan politik kakak dan adik hampir sama persis? Kurang masuk di akal sih.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.