JOKOWI MULAI NGELUH, MASYARAKAT DIKIT-DIKIT MEMVIRALKAN

Xhardy – Presiden Jokowi belum lama ini mengingatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar tidak mencari-cari kesalahan dan berfokus pada program yang berdampak pada masyarakat.

Di sinilah menariknya. Jokowi bilang tantangan akan makin berat. Program dan belanja pemerintah akan makin besar, tuntutan masyarakat makin tinggi. Ada apa dikit viralkan, dikit-dikit diviralkan, ke depan makin banyak tuntutan masyarakat itu.

Jokowi juga bilang kompetisi antar negara makin ketat. Bukan negara besar kalahkan negara kecil atau negara maju kalahkan negara berkembang. Tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.

Saya tertarik dengan perkataan Jokowi, masyarakat sekarang banyak nuntut, dikit-dikit diviralkan. Apakah Jokowi mengeluh atau sedang curhat?

Ya benar, saya akui sendiri masyarakat sekarang banyak menuntut, tapi semua itu wajar jika melihat situasi negara dan politik sekarang ini.

Cobalah introspeksi diri, kenapa rakyat lakukan itu? Dikit-dikit memviralkan. Itu karena rakyat sudah mulai muak dan banyak yang mulai tidak percaya lagi dengan pemerintah sekarang ini. Lagipula sepertinya bukan tuntutan masyarakat yang makin tinggi, tapi kinerja pemerintah yang terkesan lamban dan kualitasnya makin ke sini makin rendah.

Wajar rakyat muak dan dikit-dikit mau memviralkan. Karena memang lewat medsos mereka bisa teriak dan mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini dipendam. Kalau tidak teriak di medsos, mereka mau mengadu ke mana? Lewat medsos lah rakyat mengadu, dengan harapan bisa viral dan keluhannya didengar banyak orang sehingga masalah mereka lebih cepat selesai. Gak viral, gak bakal selesai. Itu yang jadi keyakinan banyak orang.

Suara rakyat biasa terlalu kecil dan tidak kedengaran. Harus diviralkan supaya pemerintah sadar.

Tadi Jokowi juga bilang negara yang gerak cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Indonesia kira-kira masuk negara yang cepat atau lambat? Korupsi di semua lini, bahkan ada menteri yang pakai uang rakyat seolah itu uang nenek moyangnya, SDM terancam downgrade karena kuliah mahal, investasi besar masih ogah masuk ke Indonesia. Lihat saja Apple dan Tesla. Dua-duanya masih banyak mikir. Akibatnya lapangan kerja turun, pengangguran bertambah. Sekarang aja ada sekitar 10 juta Gen Z yang tidak bekerja. Ada satu video yang saya lihat, antrian pelamar kerja yang jumlahnya terlalu banyak, hanya untuk melamar kerja di warung seblak, bukan pabrik besar. Jumlah lapangan kerja di negara ini tidak sebanding dengan banyaknya pencari kerja. Ini yang kata Jokowi bonus demografi, tapi kalau kondisinya seperti ini, mereka bisa jadi beban negara. Target Indonesia Emas bisa berubah jadi Indonesia Lemas.

Dengan kondisi seperti ini, Indonesia bisa berlari sekencang apa? Akar masalah seperti korupsi, birokrasi berbelit-belit, pendidikan carut-marut tidak selesai-selesai. Dalam waktu yang tidak lama lagi, Vietnam bahkan bisa menyalip Indonesia. Ini contoh Vietnam berlari kencang dan sebentar lagi melewati Indonesia.

Kalau tidak diviralkan, kemungkinan pemerintah hanya bisa terlena, atau terkaget-kaget, heran dan geram tanpa ada solusi.

Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.