Manuel – Timnas u-23 dimanja oleh para pengusaha yang merupakan temannya Erick Thohir. Sebelum menelan kekalahan 0-2 dari Uzbekistan, tepat di hari yang berdekatan, 23 pengusaha mengumpulkan 23 miliar untuk disumbangkan ke tim nasional u-23. Sumbangan ini mendadak membuat saya Dejavu terhadap sekelompok orang yang mendapatkan medali di Asian games 2018 dan diberikan uang 750 juta sampai miliaran.
Kemudian tidak lama setelah itu kita melihat bahwa satu persatu orang yang mendapatkan medali itu langsung pensiun mendadak dengan alasan sudah tua. Dan pencapaian-pencapaian mereka mulai turun tidak karu-karuan. Saya tidak mengatakan kebohongan loh melainkan ini adalah fakta di mana uang itu menjadi faktor di dalam lemahnya dunia olahraga di Indonesia.
Mungkin ini adalah strategi dari bapak untuk membangun semangat para atlet-atlet di bawah, untuk berjuang mendapatkan prestasi agar bisa dihargai oleh pemerintah. Tapi di sisi lain, ini menjadi sebuah hal yang terlalu dini dilakukan jika hanya masuk perempat final. Okelah kalau memang ini merupakan sejarah pertama kali Indonesia masuk semifinal untuk piala Asia.
Tapi sejarah pertama kali ini merupakan hal yang sebetulnya biasa dan tidak perlu dirayakan sampai mengumpulkan pengusaha untuk mengumpulkan uang miliaran dan disumbangkan ke tim nasional u-23. Dan fakta berikutnya adalah setelah kejadian itu bersama dengan Erick Thohir, Indonesia dihancurkan oleh Uzbekistan dengan nilai 0-2.
Saya nggak peduli soal wasit yang katanya berpihak atau rekaman-rekaman teknologi VAR yang katanya di-setting supaya memenangkan Uzbekistan. Masalahnya mental perjuangan Timnas u-23 Indonesia sudah rontok diduga karena banyak hal yang baunya hijau. Seharusnya Erick Thohir mengumpulkan pengusaha untuk membayar hutang BUMN kepada kontraktor dan sub kontraktor yang belum dibayar sampai sekarang.
Awokwokwok. Bagi saya prioritas dari sepak bola Indonesia adalah kaderisasi dan melatih skill juga strategi bermain dan pola makan yang sehat supaya bisa fokus untuk menjadi atlet dan bersaing di dunia internasional. Prioritasnya bukan kasih duit terlebih dahulu.
Kalau pengusaha mau investasi 23 miliar ke tim nasional u-23, lebih baik yang diinvestasikan bukan berupa uangnya tapi infrastruktur yang bernilai 23 miliar seperti membangun lapangan sepak bola yang lebih baik atau sarana pendukung. Mungkin bisa dibuat ruangan gym dan memprogramkan program diet ketat untuk mempersiapkan mereka.
Sebetulnya banyak yang bisa dilakukan dengan miliaran duit itu ketimbang hanya simbol memberikan sumbangan 23 miliar yang tidak diberikan kejelasan. Jadinya manja deh. Apakah pengusaha tersebut mau berkomentar terhadap ini?
sumber: seword