Xhardy – Dalam sambutan di acara halalbihalal Partai Golkar, Airlangga bicara soal kondisi geopolitik global yang mengalami ketidakpastian setelah serangan balasan dari Iran kepada Israel.
“Nah hari-hari ini, kita ketahui bahwa situasi ketidakpastian meningkat, terutama akibat adanya serangan daripada drone Iran ke Israel ini mengakibatkan geopolitik menambah ketidakpastian,” kata Airlangga.
Makanya dia menyimpulkan, dengan adanya ketidakpastian kondisi geopolitik saat ini, semua partai politik di Indonesia harus bersatu, agar bisa mengantisipasi ketegangan di Timur Tengah.
Memang kalau eskalasi meningkat, ada yang meramal perang dunia ke tiga bakal terjadi. Ekonomi bakal tidak menentu. Yang paling parah adalah Indonesia bakal pusing soal BBM dan harga pangan. Indonesia impor BBM, impor beras, impor gandum. Tiga ini saja yang naik, saya yakin mayoritas rakyat Indonesia bakal pusing tujuh keliling.
Belum lagi rupiah yang bakal tertekan, dan sekarang aja rupiah sudah terjepit oleh kuatnya dollar AS. Bisa jatuh makin ke dalam jika situasi global makin parah.
“Namun dengan ketenangan kita mengantisipasi berbagai krisis di masa lalu kita yakin kita bisa menangani krisis ke depan juga,” kata Airlangga.
Tapi menurut saya, apa kaitannya dengan situasi geopolitik global dengan bersatunya seluruh parpol? Ini cuma mengada-ada dan bau-bau cocoklogi sangat kuat. Ucapan ini diseret ke arah supaya tidak ada parpol yang jadi oposisi. Semua parpol bersatu, atas dasar situasi geopolitik, padahal lebih terkesan supaya jangan ada oposisi aja. Why? Mungkin supaya nanti pemerintahan berjalan lebih mulus dan you know lah, hehehe. Kalau tidak ada oposisi, lebih adem dan damai, tidak ada yang galak kalau ada sesuatu.
Sudah tahu Indonesia ini impor BBM dan beras, kenapa tidak diantisipasi sejak dulu. Sudah tahu ketahanan pangan Indonesia itu rendah, ngapain aja pemerintah selama ini? Kenapa tidak fokus dengan swasembada pangan? Hasilnya malah miris, food estate mangkrak, banyak panen gagal, tanam singkong keluar jagung.
Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun lalu, tidak bangun kilang minyak untuk menekan angka impor BBM. Kenapa? Saya pun bingung.
Coba tanya pada para menteri yang terkait, apa kerja mereka selama ini untuk mengantisipasi itu semua? Kadang harga meroket aja mereka kebingungan kok, seperti harga beras beberapa waktu lalu.
Sekarang malah bahas semua parpol harus bersatu. Gak ada kaitannya lah. Urus dulu tuh kepala rakyat yang sedang pusing.
Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword