Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas yang melambung hingga pecah rekor tak lepas karena demand yang meningkat. Bank sentral beberapa negara juga nampak memburu emas akhir-akhir ini.
Harga emas dunia kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan menembus ke atas level US$ 2300 per troy ons.
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (5/4/2024) emas dunia seharga US$ 2.329,50 per troy ons, menguat 1,50% dalam sehari. Penguatan kemarin membalikkan arah dari pergerakan hari sebelumnya yang sempat terkoreksi 0,44%
Perlu dicatat, bahwa emas merupakan komponen penting dari cadangan bank sentral karena karakteristik keamanan, likuiditas, dan pengembaliannya. Emas sebagai safe haven masih menjadi instrumen investasi paling favorit, terutama ketika ketidakpastian global meningkat.
Saat ini masih banyak ketidakpastian yang muncul seperti ketegangan di Timur Tengah yang masih meningkat, salah satunya bersumber dari eskalasi perang Israel – Hamas.
Gejolak politik di berbagai negara juga masih berlangsung, terutama dari AS yang akan melaksanakan pemilihan Presiden pada kuartal akhir tahun ini, diikuti penantian pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga bank sentral AS.
Namun, sejauh ini kondisi untuk menurunkan suku bunga juga masih belum pasti akan dimulai kapan lantaran inflasi masih panas ditambah pasar tenaga kerja ketat.
Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai gejolak beberapa bank sentral kembali memburu emas untuk meningkatkan cadangannya. Salah satu bank sentral yang mencatatkan aksi beli cukup besar datang dari People’s Bank of China (PBoC).
PBoC melaporkan pembelian emasnya pada semester 1/2023 sebanyak 353 ton. Tiongkok tercatat telah menambah cadangan emasnya selama 11 bulan berturut-turut ketika lonjakan premi emas lokal menarik perhatian pasar.
Selain itu, perkumpulan negara BRICS membutuhkan logam mulia untuk mendukung mata uangnya dan mengurangi ketergantungan akan dolar AS.
Melansir World Gold Council dengan data terbaru hingga Agustus 2023, Bank NasionaL Polandia membeli 18 ton, diikuti bank sentral lain seperti Turki menambah 15 ton,Uzbekistan 9 ton, India 2 ton, Ceko 2 ton, Singapura 2 ton, dan Rusia 3 ton.
Berdasarkan sumber yang sama, berikut 10 negara dengan kepemilikan emas terbesar di seluruh dunia :
10 Negara Pemilik Emas Terbesar di Dunia
1. Amerika Serikat : 8133.46 ton
2. Jerman : 3352.65 ton
3. Italia : 2451.82 ton
4. Prancis : 4436.97 ton
5. Rusia : 2332.74 ton
6. China : 2235.39 ton
7. Swiss : 1040.00 ton
8. Jepang : 845.97 ton
9. India : 803.58 ton
10. Belanda : 612.45 ton
Sumber: World Gold Council,4023
Kalau Indonesia Punya Cadangan Berapa?
Berbicara cadangan emas, kalau di Indonesia menurut data World Gold Council mencatat hingga akhir tahun 2023 punya 78,57 ton. Nilai ini cenderung tidak berubah sejak akhir tahun 2019.
Cadangan emas Indonesia jika dibandingkan total cadangan dunia hanya mewakili sekitar 3% saja.
Cadangan Emas di Indonesia rata-rata sebesar 81,95 Ton dari tahun 2000 hingga 2023, dan pernah mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah sebesar 96,45 Ton pada tahun 2000 hingga kuartal kedua 2006 lalu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
sumber: cnbc