Manuel – Ada beberapa poin yang akan saya angkat lewat pengangkatan orang yang pernah dipecat dari tentara pas dia berstatus bintang 3 dan sekarang jadi bintang 4. Dipasang raja yang sudah tidak tahu aturan itu mengangkat orang ini, maka akan ada beberapa hal yang menjadi penekanan saya di artikel ini.
Yang pertama mengenai surat pemecatan yang sudah beredar sekitar 25 tahun lalu. Surat pemecatan si Badut Gemoy yang ditandatangani oleh 7 petinggi hitam berapa tidak sah dan atau dihina oleh si raja yang sekarang sedang dapat angin segar.
Kedua, Raja meremehkan legal standing surat PEMECATAN orang ini, sama saja meremehkan harga diri dan martabat dari tentara di negara ini.
Ketiga, analisis yang cukup backspin mengenai hal ini yakni bisa jadi, 7 jenderal tersebut pernah memiliki siasat buruk untuk menghancurkan Si Gemoy. Sehingga pengangkatan bintang 4 dari Raja ke menterinya, adalah bentuk sindiran keras dan tamparan telak untuk para jenderal yang sekarang ada di tubuh mereka juga.
Keempat, tentara sebagai institusi negara tidak lagi dapat dipercaya kredibilitasnya. Tentara saat ini kehilangan marwah, alangkah memalukannya sebuah lembaga militer memberi pangkat kepada seorang pecatan. Dipimpin oleh pecatan saja sudah nggak beres, ini malah diberi jabatan. Awokwokwok.
Kelima, terdakwah polisi tembak polisi bisa akan sangat berpeluang jadi Jenderal Bintang 4. Karena dia sudah dipecat dari institusinya Dan sekarang sedang menjalankan proses hukum sebagai akibat yang ia kerjakan ketika menembak anak buahnya dan sudah terbukti dari pengadilan hukum.
Bukan hanya pelaku polisi tembak polisi ke mana-mana bisa juga terjadi kepada tentara-tentara yang sudah dipecat dengan tidak terhormat untuk mendapatkan promosi yang diberikan langsung oleh orang yang tidak pernah memiliki pengalaman di militer.
Inilah yang saya lihat bagaimana akan hancurnya kredibilitas lembaga penegak hukum di negara Indonesia ini karena kecatatan dan orang yang bermasalah dengan hukum, justru malah diberikan pangkat kehormatan oleh orang yang tidak paham hukum.
Selamat datang di negara Wakanda. Negara di mana para bandit-bandit hukum justru malahan di berikan kesempatan untuk melakukan penghancuran karir dari orang yang seharusnya layak, lewat bansos yang bau politik itu. Sekarang demokrasi rusak parah.
Harapannya ada di tangan siapa, ketika bansos yang merupakan sarana pembodohan yang terstruktur, sistematik dan masif, dilakukan dengan terus menerus untuk memelihara kekuasaan?
Memelihara kekuasaan adalah dengan cara memelihara kebodohan lewat bansos. RIP demokrasi.
sumber: seword