Manuel – Kira-kira Ahok memiliki pemikiran seperti ini. Kalau Ahok terus dibiarkan jadi gubernur untuk periode kedua, bisa mengganggu terpilihnya Pak Raja. Akhirnya diputuskan Ahok harus ditahan.
Begitu masuk, Raja lagi di Papua dia mengatakan dia kaget dan tak tahu kalau Ahok masuk penjara. Lalu Raja kirim polisi mengecek kondisi Ahok apakah marah atau tidak. Saat itu Ahok masih marah dan tidak terima.
Ahok mengatakan seperti agresi militer Belanda kalau gubernur ditangkap, kecuali OTT. Mana ada? Kita kan konstitusi. Masak takut sama tekanan masa? Waktu sidang, Ahok mengatakan bahwa jaksa yang menanya ke saksi yang ada di Pulau Seribu soal penistaan agama.
Saksi tersebut mengatakan “Kalau di Pulau Seribu Ahok menista agama, sudah tidak bisa berdiri, sudah saya bunuh sendiri!” Jadi yang menuntut Pak Ahok itu bukan orang Pulau Seribu! Yang menuntut Ahok itu, saat ini ada di kubu penculik.
Maka ketika masuk penjara, beliau ditanya apakah dia terima hal ini? Beliau mengatakan sesulit apapun, tetap menerima nasibnya. Dia mengatakan bahwa tanpa seizin Allah, dia tidak mungkin dipenjara. Inilah mentalitas yang sangat baik dari seorang pemimpin.
Tapi kalau di dalam seizin Allah, artinya ada yang ingin Allah kerjakan ke diri Ahok. Mungkin Ahok terlalu sombong dan terlalu keras, sehingga harus dipenjara. Ahok dulu mengaku bahwa dia melayani tapi kata-kata kurang baik. Dikurung jadi bagus dan mengubah karakter. Sehingga ia menerimanya saja.
Dari cerita Pak Basuki Tjahaja Purnama, ini kita mengetahui bahwa agar Raja bisa menang pilpres, maka orang ini harus dipenjara. Lalu dia mengaku sangat kecewa bahwa hukum bisa dikangkangi oleh tekanan massa saat itu.
Padahal kalau mau dikata, tidak ada kesalahan beliau dalam hal ini. Penistaan agama tidak terbukti. Akan tetapi, hal ini harus dikerjakan agar raja bisa lolos 2 periode. Ngeri sekali bukan? Ahok jadi tumbal pilpres 2019?
Bahkan warga Pulau Seribu, di tempat di mana Ahok mengatakan hal tersebut yang dipotong Buni Yani, adalah orang baik yang tidak memperkarakan Ahok. Kezaliman ini seharusnya tidak boleh terulang.
Jangan sampai Ganjar Mahfud diahokkan. Ganjar Mahfud taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum dan setia kepada rakyat. Hukum tentu akan ditegakkan pada siapapun, dan bukan dipakai untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Rekam jejak Prof Mahfud sudah membuktikan hal ini. Rekam jejak Ganjar Pranowo juga sudah membuktikan hal yang sama. Sudah waktunya negara ini dipimpin oleh 03. Jangan sampai nanti kalau penculik dan pelanggar etika menang, Ahok harus dikurung lagi. Pengakuan Ahok semakin membuka fakta bahwa Raja mau main aman.
sumber: seword