170 ORANG ROHINGYA MENDARAT DI LANGKAT

Sekitar 170 orang etnis Rohingya mendarat di perairan Kwala Besar, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Courtesy: Plt Bupati Langkat)

LANGKAT, SUMATRA UTARA (VOA) — Sekitar 170 etnis Rohingya mendarat di perairan Desa Kwala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, pada Sabtu (30/12) pukul 23.00 WIB. Pelaksana tugas Bupati Langkat, Syah Afandin, mengatakan rombongan etnis Rohingya itu terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Saat ini mereka di tempatkan sementara di lokasi yang tak jauh dari Desa Kwala Besar.

“Itu lebih kurang ada 170 orang di Desa Kwala Besar,” katanya kepada VOA, Minggu (31/12).

Setelah pendaratan etnis Rohingya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat akan melakukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengambil kebijakan terkait penanganannya. Pasalnya pendaratan etnis Rohingya ini merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah Langkat.

Sekitar 170 orang etnis Rohingya mendarat di perairan Kwala Besar, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. (Courtesy: Plt Bupati Langkat)

“Saya sudah mengutus staf saya untuk memantau itu. Selanjutnya kami akan melakukan koordinasi dengan Forkopimda menyikapi ini sekaligus melapor kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) terkait sikap kami. Tetapi secara kemanusiaan kami juga kasihan melihat mereka,” ujar Afandin.

Saat ini Pemkab Langkat akan menampung 170 orang etnis Rohingya itu untuk sementara waktu. Afandin juga memastikan sampai saat ini belum ada penolakan dari masyarakat terkait pendaratan etnis Rohingya di Langkat.

“Sampai sekarang belum ada penolakan. Untuk sementara ditampung sambil menunggu regulasi yang pasti seperti apa, baru kami memutuskan karena ini pertimbangannya banyak terkait logistik yang dibutuhkan mereka dan lain-lain. Kami akan rapat dalam dua hari ke depan karena ini masih suasana libur,” jelasnya.

Warga Pulau Galang Tolak Wacana Penempatan Pengungsi Rohingya

Kepala Desa Kwala Besar, Muhammad Amiruddin, mengatakan ada beberapa orang dari rombongan etnis Rohingya dalam keadaan sakit dan langsung diberikan pertolongan medis oleh masyarakat. Sebagian masyarakat bahkan sengaja membawa makanan secara sukarela untuk diberikan kepada para etnis Rohingya tersebut.

“Warga datang untuk melihat mereka (etnis Rohingya). Kondisinya ada yang sakit. Tapi karena berdasarkan kemanusiaan yang sakit itu diobati. Alasan mereka juga gak punya makanan. Kami beri makanan atas dasar kemanusiaan,” ucap Amiruddin.

Saat ini para etnis Rohingya itu masih berada di tepi pantai dengan beratap tenda yang dijaga oleh aparat kepolisian dan perangkat desa. Namun sampai saat ini UNHCR belum memberikan keterangan resminya terkait pendaratan etnis Rohingya di Langkat. UNHCR juga tak merespons pertanyaan yang telah dikirim oleh VOA. [aa/ah]
sumber: voa

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.