KEBAL ANTIBIOTIK, HAMPIR 75% PASIEN DI ICU TAK DAPAT DISELAMATKAN

Hal ini mencemaskan karena konsumsi antibiotik secara serampangan masih terjadi di banyak tempat. Seorang apoteker di Sidoarjo, Riki Rinjani, mengatakan masih ada warga yang membeli antibiotik di apotek tanpa resep, atau tanpa indikasi penyakit yang membutuhkan antibiotik.

“Masyarakat ini bisa membeli di apotek tanpa indikasi yang tepat, jadi mereka cuma batuk pilek biasa itu sudah beli antibiotik. Atau bahkan yang lebih konyol lagi, misalkan, oh saya pegal linu, saya beli amoksilin misalkan, itu masih banyak yang seperti itu di apotek,” kata Riki.

Riki menegaskan bahwa apotek tidak melayani pembelian antibiotik tanpa resep dokter, dan mereka yang tidak memiliki resep dokter tetap ingin mendapatkan obat pereda sakit, akan selalu diberi alternatif obat yang tepat sesuai diagnosa sakit yang dirasakan. Riki menegaskan, penggunaan antibiotik tidak akan bermasalah bila sesuai dengan indikasi sakit, dosis, serta waktu pengunaan yang tepat.

“Selama masyarakat menggunakan dengan benar, bisa jadi tidak akan ada apa-apa. Tetapi, lebih seringnya itu masyarakat tidak menggunakan dengan benar. Kalau dia minum pagi, siang dan sore, dia tidak memperhitungkan malamnya, sehingga ada satu periode malam hari ketika antibiotik dalam tubuh itu kosong,” imbuhnya.

Warga Sidoarjo, Dinie Wardhani, mengaku baru memahami bahwa tidak semua penyakit harus diberikan antibiotik. Namun, ada pula dokter praktik di klinik yang meresepkan antibiotik agar pasien cepat sembuh.

“Pernah sih waktu anakku sakit dan harus berobat di tempat yang lain, itu diberi antibiotik. Nah, itu sempat tanya, kan sakitnya karena virus bukan karena bakteri, tapi dokternya bilang gini sih, iya biar cepat sembuh. Cuma kan saya juga kembali lagi, kadangkala dokter kan juga punya pertimbangan sendiri untuk memberi antibiotik,” tutur Dinie.

Harry Parathon mengatakan kekebalan penyakit terhadap antibiotik dapat menyebabkan penyakit tidak kunjung sembuh, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Dokter maupun masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menggunakan antibiotik, untuk mencegah hadirnya era di mana penyakit tidak dapat disembuhkan oleh antibiotik jenis apapun. [pr/em]
sumber: voa

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.