Lud -Paman Usman berang karena dipecat dari jabatannya sebagai ketua MK. Tak pelak Paman Usman pun melontarkan tuduhan ada pihak-pihak yang memfitnahnya dengan keji hingga jabatan ketua MK yang konon katanya milik Alloh itu lepas. Tapi Paman Usman janganlah terlalu sedih, kan Paman Usman hanya dicopot dari ketua MK, kan masih tetap menjadi hakim MK, lumayan kan masih terima gaji penuh dengan pekerjaan lebih sedikit. Mestinya Paman Usman berterima kasih kepada MKMK yang telah memperingan tanggung jawab Paman tanpa mengurangi gaji
Paman Usman, tidak ada yang memfitnah Anda, apa yang terjadi atas diri Anda, lepasnya jabatan ketua MK itu karena ulah Anda sendiri. Anda kan sudah menjadi hakim selama 40 tahun, mestinya Anda sangat paham donk bahwa perkara nomor 90 itu sangat kental dengan kepentingan keluarga. Walaupun Anda tahu dan sadar, namun Anda tetap nekat kan untuk memimpin sidang demi ponakan Anda itu. Coba kalau Anda tidak ikut menyidangkan perkara nomor 90, hari ini ponakan Anda tidak akan menjadi calon wakil Presiden.
Jadi Anda tidak usah nelongso begitu, playing victim, merasa menjadi korban fitnah. Anda mestinya sekarang senang karena berkat jasa Anda, ponakan Anda bisa mendaftar sebagai calon wakil Presiden. Berdoa saja agar ponakan Anda menang dan nanti Anda bisa minta balas jasa dan minta untuk dijadikan Menteri Hukum dan HAM atau jadi Menko. Kan waktunya tinggal sebentar lagi, anggap saja sekarang Paman Usman sedang liburan tapi terima gaji full.
Paman Usman, Anda memang pemain Drama Politik (DRAPOL) yang culun, Anda nurut banget dengan kakak Ipar Anda yang menjadi sutradara drapol. Paman mau kasih judul drapol ini apa? Drapol Sayang Anak atau Drapol Dinasti Kakak Ipar? Beberapa waktu lalu kakak Ipar Anda berseloroh kalau pemilu saat ini banyak dramanya. Loh apa dia lupa kalau rakyat itu pintar, rakyat tahu siapa sutradaranya, siapa pelaku utamanya dan siapa pemeran pembantunya.
Kakak Ipar Anda memang pintar jadi sutradara, ponakan Anda memainkan pemeran utama dengan sangat baik, Anda sendiri menjadi pemeran pembantu dan sekaligus korban juga dengan sangat menjiwai. Lalu para ketua partai pendukung ponakan Anda, mereka menjadi pemeran hura-hura tapi komisinya lumayan. Sekarang pemirsa menanti-nanti cerita selanjutnya, menunggu kapan ibu ratu akan keluar dan muncul sebagai tokoh penyelamat keluarga.
Nah kalau ponakan Anda menang, Anda mungkin bisa mendapatkan jabatan yang lebih baik. Masalahnya kalau ponakan Anda kalah yaaa sudah, langsung the end! Jadi Drapolnya ganti judul menjadi “Karir Paman Usman Berakhir di Tangan Gibran”. Piye Paman, enak tho jadi hakim tapi tidak ikut sidang… he he he. Beristirahatlah, Paman Usman.
sumber: seword