PPOS (Pusat Pelayanan Orang Tua Sejahtera) berada di bawah naungan GBKP (Gereja Batak Karo Prorestan) yang istilah umum adalah Panti Jompo. Akan tetapi istilah tersebut tidak digunakan di lingkungan GBKP dengan berbagai pertimbangan yang menurut Pdt Jean Palenkahu, STh dalam video di https://youtu.be/gMUTDFBVw3M digunakan istilah Pusat Pelayanan Orang Tua Sejahtera (PPOS).
Sebagai Narahubung Pdt Jean Palenkahu, STh, menginformasikan bahwa PPOS telah mulai berdiri sejak tahun 1991 dan baru baru pada tahun 2000 terisi dengan bagus karena pengaruh budaya Karo bahwa orang tua mereka tidak layak dititip di PPOS dan diurus oleh orang lain dalam arti tidak menunjukkan lagi rasa sayang kepada orang tua terutama diusianya yang semakin senja dalam kaadaan tidak berdaya karena semakin lanjut usia Pada usia lanjut sangat rentan mengidap berbagai macam penyakit seperti pendengaran yang semakin berkurang, dimensia, katarak, diabetes, stroke, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya.
Agar pola pikir tersebut dapat berubah tentang PPOS secara bertahap berbagai usaha telah dilakukan oleh pengurus PPOS dan didukung penuh oleh Moderamen GBKP telah mencoba memberi penjelasan.keoada para jemaat, dan akhirnya pola pikir jemaat GBKP mulai berubah dan dapat menerimanya sehingga kapasitas daya tampung penghuni mulai terisi dengan baik dan telah layak disebut sebagai PPOS.
Pada tahun 2000 pengurus PPOS diundang para senior termasuk para pedeta untuk menyusun bahan Penelahan Alkitab Lansia/ Zaitun sehingga PPOS telah memiliki Buku Panduan Cara Beribadah untuk Lansia.
Sejak tahun 2019 telah berpertisipasi secara rutin dan bergantian sebanyak lebih dari 800 orang tua melayani para penghuni PPOS.
Pada bulan Juni 2019 telah ada penghuni sebanyak 25 orang yang terdiri dari 7 orang bulang / opa dan 18 orang nini / oma.
Mayoritas penghuni PPOS yang dititipkan keluarganya adalah dalam keadaan sakit baik phisik maupun psyhis yang membutuhkan perawatan dari petugas yang merawatnya, yang phisik antara lain struk dan psyhis adalah dimensia atau pikun.
Demikianlah seklumit tentang PPOS (Pusat Pelayanan Orang Tua Sejahtera) yang berada di bawah naungan GBKP.
Kritik dan saran silahkan hubungi kami termasuk yang berkenan sebagai.donatur dan donasi sehingga PPOS ini dapat maju dan berkembang dikemudian hari.
Tuhan Yesus tetap memberkati, Amin.
Alamat :
JL. Letjen Jamin Ginting Km.45 YPPOS, Kompleks Taman Jubileum 100 Tahun GBKP, Desa Sukamakmur- Kecamatan Sibolangit Deliserdang Sumatera Utara 20357
Narahubung : Pdt Jean Palenkahu, STh
wa. 0813-6210-5202
Narahubung adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang dapat dihubungi, atau orang yang ditunjuk untuk memberikan suatu informasi baik melalui surat, surat elektronik (surel), faximili, telepon, maupun ditemui langsung
====
PLUS-MINUS ORANG TUA TINGGAL DI PANTI JOMPO
Menempatkan orang tua di panti jompo merupakan keputusan yang dilematis dan sangat subjektif. Meski begitu, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menilai orang tua masuk panti jompo tidak selamanya buruk.
Karena terdapat risiko maupun manfaat panti jompo bagi orang yang sudah tua.
Risiko Tinggal di Panti Jompo
Bagi sebagian orang, menempatkan orangtua di panti jompo boleh jadi merupakan hal tidak etis.
Orangtua juga bisa sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Pasalnya, mereka menilai anaknya tidak memberikan perawatan setimpal, sebagaimana orangtua mengasuh dan membesarkan anaknya dahulu.
Hal ini dapat membuat hubungan orangtua dan anak menjadi renggang. Tidak hanya itu, terdapat beberapa risiko dari keputusan menyerahkan orang tua ke panti jompo, berikut di antaranya:
• Perawatannya Buruk
Risiko pertama adalah adanya kemungkinan mereka memperoleh perawatan yang buruk.
Pada dasarnya, hal ini terjadi karena lansia diserahkan kepada orang lain yang tidak dikenal sebelumnya. Kendati begitu, tidak semua perawat di panti jompo pasti memiliki pelayanan yang buruk, ya.
Tidak dapat dimungkiri, perawat dan lansia harus saling beradaptasi dengan perilaku dan kebiasaan masing-masing. Jika proses adaptasi berjalan baik, mungkin orang tua bisa tinggal nyaman di panti jompo.
Namun jika hal sebaliknya terjadi, tidak menutup kemungkinan orangtua akan memperoleh pelayanan yang buruk. Akibatnya, orang tua merasa tidak puas dan terkekang berada di panti jompo.
• Penyesuaian Ritme Hidup
Setiap orang punya ritme hidup masing-masing, termasuk orang yang sudah tua. Ritme hidup meliputi jam tidur, serta waktu berkegiatan dan makan.
Di panti jompo, umumnya jam makan dibuat sangat teratur. Boleh jadi tidak semua orang menyukai hal ini.
Pasalnya, beberapa orang yang sudah tua mungkin hanya makan jika sudah merasa lapar. Jika orang tua tidak dapat beradaptasi dengan ritme panti jompo, hal ini bisa membuat mereka tidak nyaman.
“Perasaan tidak nyaman juga dapat timbul karena mereka merasa tidak bebas dalam melakukan banyak aktivitas saat tinggal di panti jompo,” papar psikolog Ikhsan.
• Biayanya Mahal
Psikolog Ikhsan menambahkan, menitipkan orang tua ke panti jompo membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih, jika ingin mendapatkan fasilitas yang lebih baik.
Berdasarkan Families Choice Homecare, panti jompo dengan fasilitas lengkap dan perawat profesional yang terlatih memiliki biaya yang sangat mahal. Diperkirakan sekitar ratusan juta rupiah per tahun.
Manfaat Orang Tua Tinggal di Panti Jompo
Di luar risiko di atas, terdapat beberapa manfaat panti jompo bagi orang tua. Berikut di antaranya:
• Ada yang Merawat
Beberapa orang mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas berkeluarga, hingga tidak dapat menemani dan merawat orang tua dalam waktu yang lama.
Sementara orang usia lanjut, rentan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, hingga masalah otak. Jenis penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan khusus.
Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang sungkan meminta tolong anaknya terkait kondisi kesehatan mereka. Mereka khawatir akan membebani sang anak.
Fungsi panti jompo dapat memungkinkan orang tua memperoleh pelayanan dan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan. Terlebih, beberapa panti jompo memiliki perawat dan dokter yang dapat memberikan pelayanan 24 jam.
Bahkan, perawat di panti jompo dapat membantu lansia yang kesulitan berpakaian dan mandi sendiri.
“Bentuk perhatian yang diberikan layanan di panti jompo biasanya juga sudah memenuhi kebutuhan dari orangtua seperti makanan yang tepat untuk lansia, aktivitas fisik, dan kegiatan lainnya,” jelas Ikhsan.
• Terhindar dari Rasa Bosan
Tidak sedikit orang tua yang merasa bosan dan kesepian di hari senjanya. Perasaan ini dapat mendorong mereka melakukan aktivitas yang merugikan, seperti tindak kriminal, menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.
Manfaat panti jompo dapat membantu orangtua terhindar dari rasa bosan dan kesepian.
“Karena di panti jompo, orang tua dapat berinteraksi satu sama lain dengan sesama lansia. Hal ini dapat menjadi bentuk penguat satu sama lain dan dapat mengurangi rasa kesepian,” papar Ikhsan.
Sehingga dapat meminimalkan risiko buruk yang ditimbulkan akibat perasaan terisolasi.
• Lebih Aktif
Manfaat orang tua masuk panti jompo selanjutnya adalah dapat membantu mendukung kesehatan fisik mereka.
“Karena di panti jompo, orang tua dapat mengikuti banyak kegiatan yang baik sesuai dengan usia lansia. Kegiatan tersebut tentu biasanya teratur dilakukan sehingga dapat menyehatkan untuk lansia,” terang Ikhsan.
Aktivitas fisik sendiri mungkin cenderung malas dilakukan orang tua ketika mereka sendiri dan merasa terabaikan.
Itu dia risiko dan manfaat orang tua masuk panti jompo. Memasukkan orang tua ke panti jompo merupakanm keputusan yang dilematis. Oleh karena itu pertimbangkan aspek positif maupun negatifnya, sebelum membuat keputusan tersebut.
sumber: klikdokter