Yakub Mulyono – detikJatim
Sabtu, 08 Jul 2023 17:26 WIB
Petugas Dinsos dan Muspika saat mendatangi rumah Suri Madin yang ada di tengah huta. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember – Suri Madin tinggal di sebuah rumah yang berada di tengah hutan bersama anak, menantu dan cucunya. Tinggal puluhan tahun di tempat itu, Suri Madin enggan pindah dan bertekad akan menghabiskan sisa hidupnya di rumah yang berada di kawasan Perhutani di Dusun Congapan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru Jember.
“Pernah dibujuk untuk pindah, tapi bapak nggak mau. Ingin tinggal di rumah ini saja,” kata sang menantu, Khotijah, Sabtu (8/7/2023).
Menurut Khotijah, Suri Madin yang kini berusia sekitar 84 tahun, memiliki 3 orang anak. Semuanya sudah berkeluarga.
“Yang pertama bekerja di Malaysia. Kemudian yang kedua tinggal di daerah sini tapi di permukiman di bawah sana. Kemudian anak ketiga ya suami saya ini,” kata Khotijah.
Suri Madin sebenarnya sempat ikut anak keduanya yang tinggal di permukiman warga, berjarak sekitar 750 meter dari rumah yang ditempati sekarang. Namun, Suri Madin kemudian kembali lagi ke rumahnya yang berada di dalam hutan.
“Sekitar 5 tahun lalu setelah ibu (istri Suri Madin) meninggal, bapak tinggal dengan kakak di bawah. Tapi nggak lama, balik lagi ke sini,” kata Khotijah.
Ada alasan haru kenapa Suri Madin memilih tinggal menyendiri di tengah hutan. Dia selalu teringat pesan sang istri agar merawat rumah tersebut dan tinggal di sana sampai akhir hayat. Apalagi sang istri juga meninggal di rumah itu.
“Kata bapak, dia ingin tinggal di rumah ini karena ibu juga di sini sampai meninggal. Jadi nggak mau pindah,” katanya.
Di rumah itu, suami Khotijah yang juga anak bungsu Suri Madin, Saiful, menjadi tulang punggung keluarga. Usia Suri Madin yang sudah uzur tak memungkikan baginya untuk bekerja.
“Yang kerja ya suami saya, merawat kopi dan tanaman durian di sini,” kata ibu satu anak itu.
sumber: detik.