Fery Padli – Indonesia terus berbenah dan terus memantaskan diri sebagai negara penyelenggara berbagai event Internasional. Hasilnya pun bisa dibilang sudah cukup baik. Seperti pada 2022 lalu Indonesia sukses menggelar KTT G-20. Kemudian pada 2018 silam negara kita juga berhasil menggelar pesta olahraga tingkat Asia, Asian Games.
Prestasi Indonesia pun kala itu cukup membanggakan yakni berhasil menyabet 31 medali emas, 24 perak dan 43 perunggu, yang menempatkan Indonesia di peringkat keempat dalam perhelatan olahraga bergengsi tersebut.
Teranyar, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Untuk menyukseskan acara besar itu tidak sedikit anggaran yang digelontorkan yakni mencapai triliunan rupiah. Di antaranya untuk merenovasi stadion, untuk persiapan, untuk keamanan, untuk konsumsi dan untuk honor panitia.
Hanya saja meskipun keluar modal cukup besar tapi berdasarkan perhitungan di atas kertas, manfaat yang dirasakan Indonesia jauh lebih besar daripada itu. Seperti pendapatan di sektor pariwisata, perhotelan, ekonomi, transportasi, dll akan meningkat secara drastis.
Kemudian jangan lupa, Indonesia semakin dikenal dunia dan nama negara kita semakin harum. Serta memberi kesempatan kepada atlet-atlet muda sepak bola kita untuk tampil di ajang bergengsi.
Pokoknya keren dah kalau Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Hanya saja ini pula masalahnya, Timnas Israel lolos jadi peserta. Padahal kita tahu sendiri bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan negara Israel.
Dari dulu kita lebih pro kepada Palestina daripada negara tersebut. Padahal katanya Indonesia adalah negara netral atau non blok atau negara yang tidak memihak blok manapun pada peperangan.
Dan kebencian terhadap Israel sepertinya sudah mendarah daging di sebagian masyarakat Indonesia lewat asupan-asupan informasi yang mereka terima selama ini lewat Medsos.
Di tambah pula sekarang sudah memasuki tahun politik. Semakin sulit-lah posisi Indonesia sebagai tuan rumah.
Beberapa partai pendukung pemerintah cari aman atau lebih tepatnya (mengamankan suara) dengan turut menolak kehadiran Timnas Israel ke negara kita.
Sedangkan kubu sebelah atau lawan sengaja berusaha menggagalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan cara menolak kedatangan Timnas Israel.
Pertanyaannya, kenapa begitu?
Karena kalau negara kita berhasil menggelar perhelatan olahraga itu nama pemerintah atau nama Presiden Jokowi yang harum.
Dengan nama Presiden Jokowi harum, semakin sulitlah PKS, Kadrun, dll berkuasa.
Hasil akhir, FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Musnah sudah harapan yang selama ini diperjuangkan pagi, sore, siang dan malam.
Yang terlihat paling kecewa adalah Gibran. Karena dia sudah menyiapkan segalanya. Termasuk menyiapkan Stadion Manahan untuk perhelatan itu.
“Sudah disiapkan semua. Sudah matang banget” ujar Gibran.
Hingga ia meminta Piala Dunia U-20 itu tidak usah lagi dibahas.
“Wes ya (sudah ya). Mulai sesok ra mbahas U-20 meneh (mulai besok tidak usah bahas U-20 lagi)” tuturnya dengan nada kecewa.
Selamat kepada PKS dan PA 212 sudah mencapai klimaks atau ejakulasi dini.
Hanya saja, pasca Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, ada juga lho yang sok sedih.
Entah apa tujuannya. Apakah untuk mendapatkan simpati atau dukungan dari pecinta sepakbola Indonesia atau ada tujuan lain?
Lantas, siapakah orang yang main drama tersebut?
Siapa lagi kalau bukan politisi yang pernah menjebak PSK online di Kota Padang, Andre Rosiade.
Dengan nada pura-pura berduka Andre mengatakan keputusan FIFA itu menyedihkan.
“Jadi ini kan urusan sepakbola. Ini tentu kita sayangkan. Saya sebagai penggemar, pelaku sepakbola tentu menyayangkan bahwa mimpi kita Piala Dunia hadir di negara kita ini gagal di depan mata” ujarnya dengan nada seperti tanpa bersalah.
“Gagal itu bukan karena kita gagal bidik, tetapi kita sudah memenangkan bidding dan kita sudah mempersiapkan. Dalam waktu dekat kita akan mengadakan event ini. Itu tentu menyedihkan bagi kita semua penggemar sepakbola. Kita kehilangan” lanjut Andre lagi.
Untuk menambah kesempurnaan dramanya itu, Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar tersebut mengatakan, semoga PSSI tidak mendapat sanksi dari FIFA, senang mendengarkan pernyataan FIFA yang berkomitmen untuk terus membantu PSSI serta tidak lupa pula dia mengajak masyarakat untuk mendukung Timnas Indonesia berlaga di ajang Sea Games pada Mei 2023 mendatang.
Asik. Hehehe
Hanya saja patut disayangkan drama pura-pura peduli Andre itu dibogem oleh Fadli Zon. Pasalnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut secara terang-terangan menolak Timnas Israel main di Indonesia.
Pertanyaannya, apakah Andre mengkritik koleganya sesama kader Gerindra itu yang secara tidak langsung telah menggagalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20?
Tidak.
Ia sama sekali tidak berusaha menyukseskan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan mencegah kader Gerindra yang berusaha menggagalkannya.
Itulah bukti kalau Andre sebenarnya hanya drama alias hanya omong doang.
Seperti halnya drama penggerebekan PSK yang dia lakukan dulu.
sumber: seword