POHON KURMA DI KARO BERIKAN DAMPAK EKONOMI UNTUK SUMUT

Foto: Dok/Diskominfo Sumut
KEBUN KURMA: Wagub Sumut Musa Rajekshah dan istri Sri Ayu Mihari mengunjungi kebun kurma di Karo, Minggu (19/2).

Didatangi wisatawan.dari luar Indonesia

Medan (SIB) – Pohon kurma yang berada di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Sumatera Utara (Sumut). Saat ini wisatawan dari luar Indonesia juga sudah berkunjung ke kebun kurma tersebut.

Demikian diketahui saat Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah dan istrinya Sri Ayu Mihari mengunjungi kebun kurma tersebut, Minggu (19/2). Kedatangan pria yang akrab disapa Ijeck itu juga bersama Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting dan disambut oleh pemilik kebun Bena Ukur Tarigan.

“Saya sudah dua kali metik kurma di sini, saya rasa yang lain pun jarang metik kurma di Indonesia dan di Karo ini kita metik kurma langsung dan makan sendiri di kebunnya,” ujar Ijeck.

Dikatakan, bahwa kebun Kurma dengan luas 1,8 hektare itu sekarang sudah menjadi kunjungan wisatawan dan memberikan dampak ekonomi untuk Sumut, khususnya Kabupaten Karo.

“Saya datang kemari lebih kurang satu tahun yang lalu, tempatnya belum begitu bagus. Sekarang kebunnya sudah lebih bagus. Tanahnya tambah subur dan sekarang juga ada pohon naga dan salak,” katanya.

Bersyukurlah, Karo memiliki kebun ini, karena biasanya pohon kurma tumbuh di dataran yang rendah dan tempat yang panas. Kali ini pohon kurma tumbuh di dataran tinggi dan tempat yang dingin.

“Saya salut sama Pak Bena ini karena berani menerobos kebisaan dari yang biasa orang lakukan. Ia merubah kebiasaan dan ini menaikkan ekonomi petani,” sebutnya.

Pemilik kebun kurma tersebut Bena Ukur Tarigan mengatakan bahwa pohon kurma yang ia tanam sejak tahun 2017 lalu sudah banyak didatangi wisatawan dari berbagai daerah hingga luar Indonesia.

“Ada yang dari Thailand, Malaysia dan lainnya,” katanya.

Pohon kurma yang ia tanam di kebun tersebut sampai 200 pohon yang terdiri dari 35 pohon jenis jantan dan 165 pohon kurma berjenis perempuan.

“Saya berhasil panen itu di tahun 2020 sampai sekarang. Tiap panen itu bisa setahun dua kali. Satu pohon kurma bisa panen sampai 150 kilogram dan kalau dijual per kilogramnya bisa mencapai Rp250 ribu,” sebutnya.

Penjualannya sendiri sampai saat ini masih di kebun tersebut. Banyak orang yang datang, memetik kurmanya lalu membeli kurma tersebut. Ia berharap di daerah lainnya di Sumut bisa ditanam pohon kurma juga. “Ilmu yang kudapat untuk menanam pohon kurma dari Inggris dan Thailand,” katanya. (rel/A13/a)
sumber: hariansib

This entry was posted in Berita, Berita dan Informasi Utk Takasima, Informasi AgriBisnis, Informasi Untuk Kab. Karo, Taneh Karo Simalem. Bookmark the permalink.