HEBATNYA ANIES, WARGA SEKITAR JIS MASIH BELUM BISA HUNI KAMPUNG SUSUN

Xhardy – JIS sudah selesai dibangun. Megah. Anies bangga dan pamer ke mana-mana. Bahkan jadi tempat latar untuk ibadah. Pendukungnya lebih heboh, bangga dengan prestasi semu ini.

Tapi di balik pembangunan megah itu, ada sekelompok warga yang harus menanggung beban karena tergusur. Makanya dulu Anies membangun Kampung Susun Bayam agar bisa ditinggali warga. Niatnya sih mulia, supaya warga bisa punya tempat tinggal.

Tapi kalau Anies yang ngomong, beda lagi ceritanya. Mengingat ucapan Anies rada-rada mirip cuaca ekstrim yang bisa berubah kapan saja sesuai keinginan.

Dulu sempat ribut-ribut antara warga dengan Jakpro karena masalah harga.

Dan sekarang warga sekitar masih belum bisa menghuni kampung susun, karena bangunan masih dalam proses pemeliharaan.

“Belum, belum (masuk), tapi kami komunikasi terus. Kan sekarang juga masih masa proses pemeliharaan,” kata Dirut Jakpro Iwan Takwin.

Selain soal pemeliharaan, kendala lain adalah regulasi yang harus diikuti untuk membolehkan 123 KK eks warga Kampung Bayam agar menghuni kampung susun. Aturan itu tentang penentuan tarif sewa yang diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2018.

Pergubnya tahun 2018. Artinya Pergub ini dibuat di era Anies. Ingat, ini adalah kerjaan Anies, bukan gubernur lain.

Dalam Pergub tersebut tercatat bahwa rumah susun sewa dengan bangunan blok memiliki tarif sebagai berikut:

Lantai 1 atau unit disabilitas lantai dasar untuk tipe 36 terprogram Rp 394 ribu, umum Rp 765 ribu.

Lantai 2 untuk tipe 36 terprogram Rp 369 ribu, umum Rp 715 ribu.

Lantai 3 untuk tipe 36 terprogram Rp 344 ribu, umum Rp 665 ribu.

Lantai 4 untuk tipe 36 terprogram Rp 319 ribu, umum Rp 615 ribu.

Lantai 5 untuk tipe 36 terprogram Rp 294 ribu, umum Rp 565 ribu.

Dengan skema harga seperti itu, jelas banyak warga yang protes. Beda dengan zaman Ahok di mana harga sewa murah sekali ditambah dengan berbagai fasilitas gratis yang menarik.

Sudah berulang kali dibilang, warga miskin sebenarnya tidak dapat manfaat apa pun ketika Anies menjabat sebagai gubernur DKI. Bahkan bisa dibilang dilepehin habis-habisan. Janjinya banyak yang diingkari.

Rakyat kecil hanya dijadikan sebagai tumpangan gratis yang tidak dibayar sama sekali. Begitu berhasil mencapai tujuannya, Anies sering lupa dengan janjinya. Untung saja Anies tidak pernah bikin sumpah seperti yang dilakukan oleh tukang nyinyir yang janji jalan kaki dari Jakarta ke Yogya atau tersangka pencabulan yang katanya mau jalan jongkok telanjang jika perbuatannya terbukti.

Dengan banyaknya masalah semasa Anies menjabat, herannya masih aja banyak yang memuji dia habis-habisan. Mau salaman aja Anies ogah-ogahan (dari video viral baru-baru ini), kecuali ada di depan kamera.

Udah tahu hanya bisa senyum dan tak bisa kerja, masih saja dibela dan didukung, malah mau dijadikan presiden pula. Situ waras gak sih?

Nasib warga menengah ke bawah sebenarnya tidak ada perubahan di era Anies. Yang beda adalah mereka terlalu banyak makan janji manis hingga sakit gula. Setidaknya mereka pernah hidup dalam mimpi muluk dan ngarep bahwa Anies bisa mengangkat mereka dari perangkap kemiskinan dan kesulitan.

Kadang kasihan lihat mereka, tapi apa daya, mereka tidak pernah sadar sering ditipu menjelang tahun politik. Berpuluh-puluh tahun, mereka itu takdirnya selalu jadi alat politik. Mereka selalu dimanfaatkan untuk meraih simpati. Mereka terlalu gampang percaya jika ada orang yang mengumbar janji akan memperjuangkan nasib mereka. Ibarat sudah pernah jatuh ke lubang yang sama berulang kali sampai tak terhitung lagi, tapi masih tetap tidak sadar.

Seandainya Anies jadi presiden, mungkin akan menjadi sebuah hal yang tragis. Akan ada pengibulan terbesar sepanjang sejarah. Mungkin bisa direkomendasikan dapat rekor dunia Guinness sebagai tukang janji termanis dunia. Lebih manis dari 1 ton gula.

JIS sudsah kelar dibangun, sudah diresmikan Anies, sudah dipamer ke mana-mana. Warga sekitar sampai sekarang malah masih belum bisa menghuni kampung susun tersebut. Ironis tapi ya sudahlah.

Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.