Kiki Daliyo – “katanya sih kalo pake make up cantik” celetuk temanku.
“pasti mau ngajak ghibah ni anak” ucapku dalam hati.
“yakin deh, kalo ndak pake riasan wajah, jelek banget tuh anak.” imbuhnya.
Haduh dari pada dia nerusin kalimat mengejeknya, mending segera dilurusin deh biar gak makin “dowo” urusannya.
“tak kasih tau ya, semua orang didunia ini good looking , ndak ada yang jelek. Yang jelek itu karakter yang tumbuh dalam diri mereka. Perempuan pake riasan ya wajar, supaya menambah kecantikan, bukannya menutupi kejelekkan.” tandasku.
“yang jelek tuh eks gubernur DKI noh, beliau bukan jelek fisiknya. Melainkan buruk karakternya” ucap ketusku.
Pasti pada bertanya-tanya nih mengapa aku sampai naik pitam seperti ini kalo bahas Anies Baswedan.
Diriku sudah memendam “ kegetunan ” yang amat mendalam pada politisi ini. Bukan benci tanpa alasan ya guys, diriku bukan tipikal orang yang suka berkoar-koar demi mendapat perhatian atau sebutan kerennya “ caper ”.
Hanya ingin mencurahkan segala isi hatiku saja tentang Anies Baswedan. Mengapa sih banyak orang yang mendukung politisi ini? Apasih prestasinya selain pintar merangkai kata-kata?
Sampai bingung aku dengan para pendukung Anies tuh, apakah mereka nggak “ melek ” dengan semua ketidakbecusan Anies selama menjabat sebagai gubernur DKI?
Atau mungkin mereka pura-pura merem aja dengan semua program kegagalan Anies selama menjadi gubernur. Ah entahlah.
Dimana sih letak spesialnya Anies selain pandai bercitra diri dan lihai dalam mengolah diksi? “waduh, banyak sekali pertanyaan diriku seputar Anies ini, pasti kalo dikulik satu-satu gak bakalan selesai” gerutuku.
Merindingnya lagi sosok Anies didukung para ormas radikalisme. Kelompok yang paling dibenci negara ini, tak hanya dibenci saja. Melainkan hal yang paling ku takutkan adalah kelompok radikal Anies ini bakalan memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.
Selain didukung ormas radikal, tak jarang dirinya sering menampakkan kebodohan didepan publik hingga tersorot kamera.
Salah satunya saat ia kampanye di Sulawesi Selatan, lalu mengajak pendukungnya untuk menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”. Lagu wajib nasional yang tak bisa Anies nyanyikan.
Syair lagu kebangsaan Indonesia saja ia tak hafal, gimana mau memimpin negara hehehe. Upss, bukannya tidak hafal, tapi lupa lirik deng. Eh !!!
Mosok kaya gini dibilang salah satu politisi cerdas berintegritas internasional. Duh-duh.
Begitu terlihat kacau sekali capres ini. Bahkan partai Nasdem yang jadi pengusung nama Anies Baswedan pun tak mempermasalahkan kesalahan bacapresnya, karena mereka menganggap kalo Anies itu dipersiapkan jadi capres bukannya penyanyi.
“wah-wah” geli sekali mengetahui responnya. Memang sih ia dinobatkan bakal calon presiden dan bukan untuk menjadi penyanyi. Tapi kan seenggaknya mudeng lagu wajib, itu lagu asli negara Indonesia lho ya, bukan dari negara asing.
Kocaknya lagi sewaktu Anies salah lirik dan para pendukungnya masih tetep ngikutin lirik yang dinyanyikan Anies. Duh,duh apakah benar mereka pendukung atau hanya relawan Anies saja?
Kalo bener pendukung sih, semisal pemimpin idamannya melakukan kesalahan seharusnya dibenarkan dong, bukan malah diikuti. Mungkin “ ANIES EFFECT nih” jadi semua pendukungnya ngikutin syair salah kaprahnya Anies.
Gokilnya lagi, tiap dirinya bersenandung lagu Maju Tak Gentar, pasti dibagian lirik terakhir yang berbunyi “majulah, majulah menang” selalu diulang 3 kali.
Hahaha mungkin maksud beliau menekankan kalimat “majulah, majulah menang” karna dia ingin maju menjadi calon presiden dan ingin menang.
Padahal saat dirimu mengisi acara perpisahan masa habis jabatan yang bertajuk “Terima Kasih Jakarta” dirimu membawa “ kepekan ”, dengan melihat gadget. Mengapa sekarang tidak? Oh, mungkin politisi ini lupa.
Hemtt, syahwat politiknya sudah overload . Jadi dirinya gak begitu memperdulikan lirik lagu nasional. Udah gak “ gumun ”, karena karakter Anies memang begitu. Sangat terobsesi dengan kursi presiden.
Wealah Pak Anies, kok dirimu nekat bener ya maju pilpres hanya bermodalkan pencitraan. Mulane, selama dirimu menjabat dulu banyak banget program yang kau janjikan tak terealisasi dengan baik.
Wong kamu hanya fokus untuk mempercantik citra, bukan kinerja. Pantas saja dirimu berusaha “ mendempul ” habis-habisan kosa katamu, sebagai upaya menutupi semua kegagalanmu selama menjadi gubernur.
Ku-analogikan dirimu seperti “ kosmetik ” apik di packaging saja, tapi untuk kualitas perlu dipertanyakan lagi, karena banyak mengandung zat berbahaya, yang akan merugikan banyak manusia jika memilihnya.
Aduhyung, berarti kalo gini ceritanya kita harus pandai-pandai dalam menentukan pilihan di 2024 nanti
sumber: seword