SETELAH KESLILIT SANG KIAI AKHIRNYA KESAMBET

cak soed – Ada pepatah mengatakan semakin tua semakin bijaksana, rupanya tidak berlaku bagi orang-orang tertentu seperti si Cak Nun ini misalnya, umur yang tua dan pengikut yang banyak karena kepandaiannya mengolah kata ternyata tidak membuatnya bijaksana juga. Mulutnya tajam setajam silit eh maaf silet. Doeloe banyak orang suka sama dia karena mulutnya pintar dalam menata kata, gayanya suka merendah tapi dengan maksud meninggikan diri. Orang seperti ini biasa disebut Humble bragging alias suka pamer dengar perkataan seolah merendahkan diri. Kalau yang sering ikut kajian si cak Nun ini pasti hapal dengan gaya humble bragging nya ini. Seolah-olah memuji tapi justru menghina tapi merendahkan.

Ya biarlah dia mengatakan apa yang ada diotak dia, itu urusannya. Tapi ingat asal bicara ada akibatnya. Mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah Firaun tentu saja ada akibatnya. Sebagai seorang yang katanya super pandai genius sehala hal tahu segala sesuatu, dia harusnya tahu bahwa karakter yang dia sebut Firaun itu adalah typical orang atau pemimpin jahat, digambarkan bahwa Firaun mempunyai kekuasaan mutlak bahkan menganggap dirinya tuhan, dia tidak peduli rakyatnya, kejam, pokoknya jahat sekali. Si Cak Nun ini apa tidak bisa berpikir bahwa sistem pemerintahan di Indonesia adalah Republik, Presiden tidak berkuasa mutlak layaknya Firaun, disini ada DPR, ada MA bahkan ada MPR, dilihat dari satu hal ini saja dia sudah ngawur. Apakah Jokowi jahat? , Jejak digital menunjukan hanya dibawah pemerintahan Jokowi pembangunan merata diseluruh Indonesia, bahkan Jokowi dihina dan dicaci maki oleh oposisi pengasong kilafah. Program-program pro rakyat sangat banyak di jaman pemerintahan Jokowi. Dan ingat hanya dinaman Jokowi semua orang bebas membacot, lihat kaya Roki gerong, Lizal lamli, dan segerombolannya bebas bacot tidak ada yang menangkap.

Nah sekarang yang bacot justru orang yang menganggap dirinya hebat, budayawan tokoh agama, loh kok bisa tokoh ini justru menunjukan kebiadaban. Kenapa bisa begitu, ya ada pepatah manusia bisa berubah tergantung pergaulannya, dari sini kita nisa melihat bahwa jejak digital si cak Nun ini memang lebih condong ke orang-orang yang sukanya nyinyir sama pemerintah, apapun yang dilakukan pemerintah selalu salah dimata mereka. Bisa jadi si cak Nun ini kesambet oleh golongan mereka. Ini yang bermasalah, takutnya para pemujanya jadi kesambet semua, ya kita berharap si para pengikutnya masih pada waras deh. Walaupun si cak nun ini sudah minta maaf, tapi ternyata permintaan maafnya tidak tulus. Tidak ada permintaan maaf kepada bapak Jokowi, hatinya masih bebal, merasa tidak salah. Sudahlah Cak ga usah berpolitik dan berpolemik anda sudah tua, jadilah mandito, jangan malah jadi Durno cuk eh Cak salah maneh rek.

Cak Soed #SalamWaras
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.