Manuel – Erick Thohir daftar jadi calon ketua umum persatuan sepak Bola seluruh Indonesia alias PSSI. Kita melihat belakangan ini PSSI memang sedang terpuruk terpuruknya karena tidak memiliki kepemimpinan yang kuat.
Kalau kepemimpinan yang kuat diimbangi dengan jajaran-jajarannya yang bisa bekerja dengan baik maka tentunya tragedi Kanjuruhan tidak perlu terjadi.
Tentu jika panitia-panitia yang ada di PSSI dan juga kerjasama yang apik bersama dengan para bagian klub Liga 1 Indonesia, tidak perlu terjadi tragedi-tragedi yang menewaskan ratusan orang.
Kalau ada kerjasama yang baik antara bagian pelaksanaan dan juga suporter maka para pendukung Arema yang saat itu brutal bisa dikendalikan dengan persuasif. Tapi kita melihat bahwa seringnya yang terjadi dan yang kelihatan adalah PSSI dan pihak penyelenggara dan suporter tidak memiliki kerjasama yang baik.
Dari sini kita melihat ada satu alasan kuat mengapa kerjasama itu tidak terjalin dan tidak organik. Karena memang panitia dan juga pelaksana tidak memiliki latar belakang organisasi yang baik. Mereka tidak bisa memiliki kerjasama karena latar belakang mereka tidak ada di ajang olahraga ini.
Kebanyakan latar belakang mereka adalah penegak hukum. Maka secara otomatis relasi yang timbul adalah relasi saling menguasai dan siapa yang lebih kuat dari siapa. Padahal esensi dari sepak bola tidaklah demikian.
Esensi dari sepak bola adalah olahraga bukan Polisi maling. Mungkin merek Tohir melihat hal ini dan dia pada akhirnya mencoba untuk menjadi ketua umum PSSI dengan mendaftar menjadi calonnya. Erick Thohir memiliki jam terbang yang sangat tinggi dalam bidang olahraga sepak bola ini.
Bahkan dia merupakan orang yang pernah memiliki porsi kepemilikan di klub sepak bola terkenal di Italia yakni inter Milan. Maka saya kira Erick Thohir adalah sosok yang cocok untuk menggantikan orang-orang nggak becus di PSSI sekarang ini.
Selesai dengan pembahasan soal Erick Thohir yang sudah jelas mampu dan punya kapabilitas untuk memimpin persatuan sepak bola Indonesia ini. Mari kita lanjut ke Bapak Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan komisaris utama dari PT Pertamina yang merupakan badan usaha milik negara.
Erick Thohir adalah menteri BUMN yang menjabat aktif saat ini. Kalau kita melihat dari rekam jejak Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tentu kita bisa mengetahui bahwa orang ini punya kapasitas yang sangat besar bukan sekedar menjadi komisaris utama Pertamina.
Ahok kapasitasnya sebenarnya wakil presiden. Tapi karena Anies Baswedan dan pendukungnya yang mengkriminalisasi orang ini, rasanya karir politiknya tutup dan tamat. Di usianya yang sudah lebih dari 50 tahun Bapak Basuki Tjahaja Purnama ini sebetulnya bisa menjadi presiden.
Bakat dan talentanya di dalam membangun bangsa ini sudah sangat jelas. Akan tetapi lagi-lagi karir politiknya dihentikan secara paksa oleh kaumnya Anies Baswedan yang sekarang sudah menjadi Kristen karena dibaptis dengan nama Yohanes.
Karena setahu saya menurut kaumnya Anies Baswedan orang kafir sudah nggak boleh jadi pemimpin. Nggak tahu deh kalau kaum lainnya ya…
Kalau kita melihat Erick Thohir menjabat menjadi ketua PSSI tentu kita bisa tahu bahwa yang akan menjadi menteri BUMN jika tidak boleh merangkap hanya mengerucut kepada satu orang yakni Ahok.
Akankah beliau menjadi menteri BUMN jika Erick Thohir terpilih? Saya berharap ini seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI terdahulu yakni Joko Widodo menyerahkan kursi Gubernur kepada Ahok di dalam waktu 2 tahun terakhir di periode 2012 sampai 2017.
Akankah hal ini terulang dengan Erick Thohir menyerahkan kursi kementeriannya kepada Ahok? Saya berharap demikian karena kita tahu bahwa kapasitasnya Ahok Nggak cuman sekedar komisaris utama yang hanya memantau para direksi.
Kapasitas nya Ahok ini lebih ke eksekutor yakni menteri dan dengan menjadi menteri BUMN dia akan menghancurkan banyak praktek-praktek korupsi yang saat ini terjadi di BUMN-BUMN lainnya.
Tentu beliau akan mengedepankan profesionalitas dan juga key performance indicator untuk setiap orang. Agar kualitas BUMN meningkat.
Karena mentalitas orang terhadap BUMN dan kerja di dalamnya adalah mentalitas cacat. Kalau pailit ya ditanggung negara juga toh? Mentalitas inilah yang harus dihentikan oleh Bapak Ahok.
Kalau Anies Baswedan dari Menteri turun level jadi gubernur dan sekarang jadi pengangguran, Ahok ini kita lihat akan terus naik kelas.
Dari walikota Belitung Timur menjadi wagub DKI, lanjut ke gubernur DKI Jakarta. Naik level menjadi komisaris utama dan pada akhirnya dia akan mentok di kursi kementerian.
sumber: seword