Abdullah Muis – Membicarakan soal kepemimpinan adalah sesuatu yang menyenangkan. Karena sosok pemimpin di sebuah negara sangat dibutuhkan. Di tingkat negara, seorang pemimpin negara dalam ini adalah presiden akan membawa sebuah negara maju atau tidak. Ya sebuah bangsa terletak pada pemimpinnya. Dan bersyukur sekali Indonesia kita tercinta dipimpin pak Jokowi. Presiden yang fenomenal di mata dunia karena berani menyuarakan kedamaian di forum elit dunia untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Dalam catatan ini, penulis tidak mau banyak membahas pak Jokow karena sudah banyak bahasan dan penghargaan yang beliau raih hingga dulu hingga sekarang. Disini penulis bukan fanatik buta pada pak Jokowi, melainkan mengekspresikan kecintaan pada pemimpin Negeri ini. Kalaupun lain kali ada kebijakan yang tidak benar dari pemerintah, mengkritik adalah hak semua orang, saya juga akan menggunakan kritik saya kepada pak Jokowi- dan juga ada kesempatan menulis.
Oh ya, tujuan penulis jelas yakni akan membahas tiga sosok yang ada di judul. Adapun sosok pertama adalah Ganjar Pranowo. Seorang Gubenur jawa tengah. Apakah dengan jabatannya sekarang dia akan mudah mendapatkan dukungan dari Ibu Megawati sebagai pemegang otoritas partai PDIP? Ternyata prosesnya tidak semudah itu ferguso. Apalagi ada manuver dari simpatisan dan relawan yang sok-sokan tahu. Dan itu normal. Cuman yang tidak normal adalah memaksakan kehendaknya untuk diwujudkan dalam internal partai. Ya saya juga kader partai PDIP, tapi kita tahulah setiap Lembaga punya SOP sendiri.
Langsung to the point bahwa kelebihan dan kekurangan Ganjar adalah diantaranya kita bisa jumpai. Kelebihannya dia dipercaya sebagai gubernur jawa tengah dengan jabatan dua periode. Tidak banyak masalah. Kalaupun ada yak asus e ktp dan nyatanya belum bisa dibuktikan lewat pengadilan. Kelebihan lainnya adalah dia suka main di sosmed. Istilah sekarang pencitraannya lumayan. Dan tidak kalah penting adalah dukungan kultural orang jawa yang melekat padanya cukup tinggi. Terus kekurangannya adalah sikap ganjar yang dianggap oleh internal partai masih “belum cukup tenang”. Hal itu dibuktikan dengan adanya konflik di jawa tengah yang viral sampai nasional. Dari bukti kasus konflik di derahnya membuktikan bahwa ganjar dianggap belum cukup untuk maju ke RI 1 oleh Sebagian orang dan kubu internal PDIP.
Untuk nama kedua dan ketiga adalah cukup fenomenal. Hanya saja untuk Puan lebih fenomenal karena lansung berkenaan dengan rakyat. Seperti soal anak kandung Megawati. Soal Bahasa Inggrisnya Puan yang diledekin di sosmed. Hingga beberapa orang menyebut bahwa PDIP sengaja membuat umpan nama Puan untuk menguji elektabiltasnya. Sedangkan nama ketiga yakni PAK Basuki adlaah Menteri favorit pak Jokowi. Ya, beliau sibuk membangun infrastruktur di negeri tercinta.
Masih ingatkan kita semua menyebut calon presiden yang rambutnya putih? Nyatanya yang dimaksud bukanlah Ganjar. Melainkan pak Basuki ya setiap orang ebrhak menfasirkan stattemen paj Jokowi dengan bebas. Namun yang jelas berkerut adalah pak Basuki. Ya kelebihan pak Basuki adalah kerja keras. Dia juga berpendidikan. Alumni US. Dan tentunya tidak banyak kasus yang menimpanya. Jadi kalau bisa disimpulakan pertama, bisa jadi opsi duet Ganjar dan Basuki (GanBas) atau sebaliknya Basuki dan Ganjar (BasGan).
Ya segini dululah. Nanti diperkuat lagi dengan prestasi dari keduanya. Dan ini terlepas dari usul ke PDIP. Melainkan hanya sebagai pengamat politik saja. Ya hidup di era demokrasi kita harus peduli pada Negeri ini.
sumber: seword.