AS TANGKAP TERSANGKA PEMBOM PESAWAT PENUMPANG LOCKERBIE TAHUN 1988

Tersangka pembom Lockerbie, Abu Agila Mohammad Mas’ud Kheir Al-Marimi (tengah depan) duduk di balik jeruji selama persidangan di ruang sidang di Tripoli, Libya (foto: dok).

WASHINGTON, DC — Seorang agen intelijen Libya yang diduga membuat bom yang digunakan untuk meledakkan sebuah pesawat penumpang Amerika di atas Lockerbie, Skotlandia, tahun 1988 lalu, telah ditangkap oleh Biro Penyidik Federal AS (FBI) dan kini sedang diekstradisi ke Amerika untuk menjalani sidang pengadilan.

Penangkapan Abu Agela Mas’ud Kheir Al-Marimi ini terjadi setelah kerja keras Departemen Kehakiman untuk menuntutnya. Dua tahun lalu Jaksa Agung William Barr mengumumkan tuntutan pidana terhadap Mas’ud, menuduhnya membuat bom yang meledakkan pesawat Pan Am 103, menewaskan 259 orang di dalamnya – termasuk 190 warga Amerika – dan 11 warga lain yang ada di darat.

Pesawat itu meledak pada 21 Desember 1988 di atas kota kecil Lockerbie, di Skotlandia, 38 menit setelah lepas landas dari London dalam perjalanan menuju ke New York. Ledakan pesawat ini merupakan serangan yang paling menelan banyak korban di wilayah Inggris.

Rincian penangkapan Mas’ud belum diketahui. Ia akan menghadapi dua tuduhan kriminal, termasuk penghancuran pesawat yang mengakibatkan kematian.

Ketika Departemen Kehakiman pertama kali mengumumkan dakwaan terhadapnya pada tahun 2020, dia ditahan di penjara Libya karena kejahatan yang tidak terkait. Tidak jelas bagaimana pemerintah Amerika merundingkan ekstradisinya.

Pihak berwenang Skotlandia mengatakan keluarga korban yang meninggal telah diberitahu bahwa Amerika telah menahan Mas’ud.

Al-Megrahi, Satu-Satunya Yang Pernah Dinyatakan Bersalah

Pada tahun 2001, Abdelbaset Al-Megrahi telah dihukum karena pengeboman pesawat itu, satu-satunya orang yang dinyatakan bersalah dalam serangan itu.

Kantor Kerajaan Skotlandia dan Layanan Fiskal Kejaksaan dalam suatu pernyataan mengatakan, “Jaksa dan polisi Skotlandia, bekerjasama dengan pemerintah Inggris dan Amerika, akan terus mengejar penyelidikan ini, dengan satu tujuan yaitu membawa mereka yang bekerja bersama Al Megrahi ke muka hukum.”

Dugaan peran Mas’ud dalam pemboman pesawat di atas Lockerbie ini adalah salah satu fokus film dokumenter PBS “Frontline” tahun 2015. Serial ini ditulis dan diproduksi oleh Ken Dornstein, yang saudara lak-lakinya tewas dalam serangan itu.

“Jika ada satu orang yang masih hidup dan dapat menceritakan kisah pemboman itu dan menjawab pertanyaan yang belum terjawab selama puluhan tahun tentang bagaimana pemboman itu dilakukan maka ia adalah Mas’ud,” tulis Dornstein dalam email ke New York Times setelah mengetahui penangkapan Mas’ud. “Pertanyaannya adalah apakah ia siap bicara?”

Mas’ud pada tahun 2012 mengatakan kepada seorang pejabat penegak hukum Libya bahwa ia berada di balik serangan itu. Begitu penyelidik Amerika mengetahui tentang pengakuan itu lima tahun kemudian, mereka menginterogasi pejabat Libya tersebut, yang kemudian mengarah pada tuduhan. Belum jelas apakah pengakuan yang diperoleh di penjara Libya itu akan diterima di pengadilan Amerika atau tidak.

Siapakah Mas’ud?

Mas’ud lahir di Tunisia, tetapi memiliki kewarganegaraan Libya. Ia adalah orang ketiga yang didakwa dalam pemboman itu, bersama dengan Al Megrahi dan Al Amin Khalifa Fhimah yang didakwa tahun 1991. Namun Libya menolak permintaan ekstradisi Inggris dan Amerika, sehingga akhirnya mereka diadili di bawah hukum Skotlandia. Fhimah dibebaskan, sementara Al Megrahi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Pada tahun 2009, atas keberatan keluarga korban dan pemerintah Amerika – termasuk Presiden Barack Obama – pejabat Skotlandia membebaskan Al Megrahi karena menderita kanker prostat. Ia meninggal tahun 2012.

Jaksa mengatakan Mas’ud terbang ke Malta untuk mengantarkan koper berisi bom yang digunakan dalam serangan itu. Di Malta, Al Megrahi dan Fhimah menyuruh Mas’ud menyetel pengatur waktu pada alat peledak sehingga meledakkan pesawat yang mengudara keesokan harinya.

Para pejabat Amerika mengatakan untuk pertama kalinya Mas’ud akan hadir di pengadilan di Washington DC. [em/jm]
sumber: voa

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.