TURUN GUNUNG, MEMANGNYA SBY MAU NGAPAIN KALAU SUDAH DI BAWAH?

Eko Wibowo – Mau bikin album lagi????….

**

Indonesia sebenarnya, ini kalau mau jujur sejujur-jujurnya, ya masih baik-baik saja! Indonesia berada di bawah sosok pemimpin yang tidak mengedepankan pencitraan dan buaian pujian. Pun seandainya harus disebut sebagai pencitraan, toh juga yang dikedepankan adalah citra sederhana, terbukti tidak memanfaatkan situasi, serta sudah terbukti tidak melanggar aturan.

Perekonomian, terutama di bidang keuangan, juga berada di tangan yang paling tepat. Di bawah pengelolaan dari sosok yang kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Sosok yang kemampuannya sudah diakui oleh dunia.

Paling-paling hanya di bidang politik saja yang terlihat tidak baik-baik saja. Tapi bukankah sudah sewajarnya seperti itu? Politik memang selalu mendatangkan keriuhan dan terkadang kegaduhan. Tapi masih alamiah.

Yang tidak alamiah adalah ketika ada orang dan sekelompok orang, yang terbukti tidak mampu ketika harus bertarung dalam arena politik tadi, kemudian yang dipersalahkan adalah pihak lain. Tidak sibuk berkaca dan berkoreksi diri, namun malah sibuk menimpakan kesalahan pada pihak yang berseberangan dengannya.

Iya, itulah yang ada pada diri SBY dan kelompoknya.

Ini terkait dengan keinginan dari SBY untuk turun gunung, setelah katanya beliyo ini melihat bahwa ada tanda-tanda ketidakjujuran dan ketidakadilan pada Pemilu 2024 nanti. SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 nanti konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dikehendaki saja. Demokrat bersama koalisinya, sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri.

Hadehhh…., gak anak gak bapak. Seragam, semua analisisnya demen pakai metode kebo. Tidak heran bila hasilnya malah semakin mempermalukan mereka!

Ya jelas. Pemilunya saja masih jauh, koalisi atau kerjasama antar parpol masih dalam mode penjajakan, yang tentu saja belum ada kepastian soal pasangan capres-cawapres, lha ini kok SBY sudah berprasangka buruk sebegitunya. Masuk angin, Pak?

Lah kalau soal bisa mengusung calon presiden atau wakil presiden, walaupun Demokrat dari oposisi, sebenarnya peluangnya ya sama saja dengan partai politik lain yang di pemerintahan, terkecuali tentu saja dengan PDIP. Sama-sama gak bisanya. Sama-sama harus bekerjasama agar memenuhi ambang batas pencalonan yang sesuai dengan aturan.

Tinggal bagaimana Demokrat lincah dan cerdas dalam mencari dan mendekati partai politik lainnya? Tinggal tergantung dengan bagaimana kemampuan Demokrat dalam melakukan manuver politik demi bisa mendapatkan rekan koalisi nanti?

Kalau masih culun seperti apa yang diperlihatkan dari kepemimpinan AHY dan Ibas sejauh ini, agaknya ya tidak bisa terlalu banyak diharapkan. Mending fitness dan latihan pidato saja!

Nah, dengan sedikit gambaran di atas, memangnya SBY bisa apa setelah turun gunung nanti?

Sudah bagus-bagus melukis, ini malah cari kesibukan yang hanya bikin gaduh????……

Prihatin…….

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.