COLOMBO, KOMPAS.com – Alasan kenapa Sri Lanka bisa krisis bermula pada 2019 ketika sektor pariwisata dihantam keras oleh serangan bom ekstremis di gereja dan hotel.
Selanjutnya, penyebab kenapa Sri Lanka bisa bangkrut adalah kegagalan membayar utang luar negeri senilai 51 miliar dollar AS (Rp 764,79 triliun). Pemerintah juga kehabisan dollar, sehingga tidak mampu membiayai impor barang-barang pokok termasuk BBM.
Efek Sri Lanka bangkrut memuncak saat ratusan ribu pedemo merangsek masuk istana kepresidenan di ibu kota Colombo, dan “berpesta” menggunakan fasilitasnya seperti kolam renang dan kamar presiden.
Akibat istana diserbu pengunjuk rasa, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke lepas pantai dengan kapal Angkatan Laut, dan berencana untuk mengundurkan diri.
Lantas, kenapa Sri Lanka bisa krisis dan bangkrut sampai warga menduduki istana presiden? Berikut rangkumannya dikutip dari kantor berita AFP pada Minggu (10/7/2022).
Biang Kerok Kebangkrutan Sri Lanka, Hingga Sebabkan Masyarakat Chaos
1. Siapa Gotabaya Rajapaksa?
Pertama, kita ketahui dulu siapa Gotabaya Rajapaksa yang menjabat Presiden Sri Lanka saat ini.
Pria berusia 73 tahun itu menjadi presiden sejak 2019, dan merupakan salah satu anggota trah Rajapaksa yang mendominasi politik Sri Lanka–negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta orang–selama puluhan tahun.
Saudaranya yaitu Mahinda Rajapaksa (76) adalah presiden selama satu dekade hingga 2015.
Ia pada 2009 menjadi saksi akhir perang saudara mematikan yang lama berlangsung ketika Gotabaya–berjuluk “The Terminator”–menjalankan dinas keamanan.
Di bawah pemerintahan Mahinda Rajapaksa, Sri Lanka bergerak lebih dekat ke China dan meminjam miliaran dollar AS untuk proyek-proyek besar seperti stadion kriket, bandara, dan pelabuhan laut dalam.
2. Kenapa Sri Lanka bisa krisis ekonomi?
Sektor pariwisata Sri Lanka yang vital awalnya dihantam serangan bom ekstremis di gereja dan hotel pada 2019, kemudian oleh pandemi virus corona.
Pundi-pundi kas Sri Lanka semakin terkuras oleh pemotongan pajak pemerintah, lalu pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor segala sesuatu mulai dari obat-obatan hingga makanan dan bahan bakar.
Bahkan dengan bantuan dari India dan negara lainnya, Sri Lanka gagal bayar utang luar negeri sebesar 51 miliar dollar AS pada April.
Sri Lanka selanjutnya melakukan pembicaraan bailout (bantuan keuangan untuk menghindari kebangkrutan) dengan Dana Moneter Internasional atau IMF selama berbulan-bulan.
Warga Sri Lanka Rebut Istana Presiden, Pesta di Kolam Renang
Saat Warga Sri Lanka Ambil Alih Istana Kepresidenan, Adakan “Pesta” di Kolam Renang dan Dapur Presiden…
3. Bagaimana krisis Sri Lanka bisa memengaruhi banyak orang?
Warga Sri Lanka selama berbulan-bulan mengalami kekurangan obat-obatan dan makanan serta pemadaman listrik.
Krisis Sri Lanka diperparah dengan SPBU yang kehabisan bensin dan solar, meskipun sudah meminta diskon minyak ke Rusia dan negara lainnya.
Tingkat inflasi tidak resminya adalah yang kedua tertinggi setelah Zimbabwe, membuat banyak barang–jika dapat ditemukan–terlalu mahal bagi banyak orang untuk membelinya.
PBB memperingatkan, Sri Lanka sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan. Jutaan orang sudah membutuhkan bantuan.
Lebih dari tiga perempat populasi Sri Lanka mengurangi asupan makanan mereka karena kekurangan pangan yang parah, kata PBB.
4. Bagaimana Rajapaksa masih menjabat?
Setelah berbulan-bulan demo Sri Lanka pecah, para loyalis trah Rajapaksa mengamuk pada Mei. Sedikitnya sembilan orang tewas dalam kekerasan nasional, sementara rumah-rumah anggota partai yang berkuasa dibakar.
Mahinda Rajapaksa kemudian mundur sebagai perdana menteri dengan dikawal pasukan keamanan dari kediamannya, tetapi Gotabaya Rajapaksa tetap bertahan dan menunjuk politisi veteran Ranil Wickremesinghe (73) sebagai perdana menteri.
Namun, Ranil Wickremesinghe tidak banyak menunjukkan usahanya dan pada Sabtu (9/7/2022) rumahnya dibakar oleh pengunjuk rasa, bahkan ketika dia menawarkan untuk mengundurkan diri juga. PM Sri Lanka itu tidak ada di rumah ketika pembakaran.
5. Kondisi Sri Lanka sekarang
Menurut ketua parlemen, Gotabaya Rajapaksa akan secara resmi mengundurkan diri pada Rabu (13/7/2022) untuk memastikan transisi damai.
Penggantinya harus dipilih melalui pemungutan suara di parlemen dalam waktu satu bulan setelah Gotabaya Rajapaksa lengser, tetapi ketua parlemen menjanjikan penunjukan pemimpin baru dalam waktu seminggu.
Masalahnya, pada Minggu (10/7/2022) tidak jelas siapa yang bisa mengumpulkan cukup dukungan di antara anggota parlemen untuk menggantikan Gotabaya Rajapaksa.
“Kami menuju ketidakpastian yang berbahaya,” kata anggota parlemen minoritas Tamil Dharmalingam Sithadthan kepada AFP. “Harusnya Gota segera mengundurkan diri tanpa meninggalkan kekosongan kekuasaan.”
Dengan demikian, alasan kenapa Sri Lanka bisa krisis dan semakin parah juga dapat bertambah jika tidak mendapatkan sosok pemimpin yang tepat.
sumber: kompas