SOMBONGNYA

Bapak, Ibu,

Lihat foto ini. Dua anak ini bahkan belum genap 12 tahun, dan mereka telah menjadi pelaku pelanggaran serius di jalan raya.

Kok bisa? Karena kamu membiarkannya.

Kamu SOMBONG-nya bukan main.

Apa sih sombong itu? Saat kita menolak kebenaran, dan merasa terus punya pembenaran. Kita rendahkan nasihat orang lain. Itu salah satu definisi sombong.

Kita tahu persis, mengirim anak2 kita naik motor, padahal mereka belum cukup umur adalah pelanggaran UU, pun nilai2 keselamatan di belahan dunia mana pun. Anak2 kita itu meskipun sudah jago, hebat bawa motor, secara emosional, dia tidak matang.

Mereka tidak dewasa. Lah, bagaimana anak2 kita akan dewasa, kamu orang tuanya saja begitu. Malah BANGGA lihat anaknya bisa pakai motor.

Berhentilah banyak alasan. Bilang sekolah jauh, dll. Sekolah itu dari jaman dulu disitu2 saja, rumahmu juga disitu2 saja. Dulu kamu sekolah bisa kok jalan kaki, sepeda, diantar, dll. Kamu sih milih main HP dibanding ngurus anak2nya.

Berhentilah SOMBONG, deh.

Karena catat baik2, kecelakaan itu bukan kayak gagal ujian, gagal lulus masuk kerja. Itu sih bisa diulang sampai berhasil. Tapi kecelakaan, SEKALI terjadi, dan fatal! Kamu tidak bisa memutar balik waktu. Anak2 meninggal, anak2 cacat, aduh, hanya karena orang tua menganggap ringan. SOMBONG sekali setiap diingatkan.

Nah, buat adik2 sekalian yg belum menikah. Catat baik2, besok2, anak2 kamu itu dididik yg baik sejak kecil soal naik motor ini. Jangan anggap sepele. Itu bukan urusan kamu doang. Saat anak kamu itu nabrak orang lain, itu urusan banyak orang.

Paham?

*Tere Liye & fb

**foto dari Tribun

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.