ADE ARMANDO KEMBALI, KOMENTARI SEKJEN PAN DAN ROCKY GERUNG

Xhardy Follow – Untuk pertama kalinya sejak mengalami penganiayaan dan dirawat di rumah sakit, Ade Armando muncul kembali dalam sebuah video wawancara yang ditayangkan Cokro TV.

Ada beberapa hal yang dia sampaikan. Yang pertama adalah bagian kepalanya mengalami luka paling parah. Untung saja kedua tangannya melindungi kepala sehingga tidak terlalu fatal. Bahkan dia menyebut jika polisi terlambat datang 5-10 menit saja, Ade mungkin bisa mati. Secara keseluruhan, dokter mengatakan dirinya sudah pulih dan sembuh, hanya saja ada beberapa bagian yang harus dipulihkan dan butuh waktu.

Selanjutnya dia menunjuk beberapa orang. Salah satunya adalah Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Eddy mengunggah sebuah cuitan terkait Ade Armando yang jadi korban penganiayaan. Memang dia tidak menyebut nama Ade Armando secara gamblang, hanya pakai inisial AA.

“Saya mendukung pengusutan dan tindakan hukum kepada pelaku kekerasan terhadap AA, tapi saya juga mendukung tindakan hukum yang tegas kepada mereka yang menistakan agama dan ulama, termasuk AA,” katanya.

Ade Armando melalui kuasa hukumnya Muannas Alaidid lalu memberikan somasi kepada Eddy pada 14 April. Ade Armando tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama, sehingga cuitan tersebut mengarah pada dugaan pencemaran baik. Jika cuitan tidak dihapus dalam 3 x 24 jam, Eddy akan digugat secara perdata dan pidana.

Dalam kemunculannya, Ade menantang Eddy Soeparno untuk menjelaskan dengan rinci di bagian mana bentuk penodaan agama yang dituduhkan tersebut.

“Kita jujur-jujuran, kita duduk sama-sama di depan publik terus Pak Eddy Soeparno jelaskan kapan saya dianggap menodai agama. Kalaupun enggak mau dibawa ke pengadilan ya,” kata Ade.

Alasan Ade mensomasi Eddy adalah karena tuduhan menodai agama sangatlah serius dan punya potensi bahaya. Ade menduga dirinya dikeroyok karena dianggap menodai agama.

Tuduhan menodai agama bisa mendorongnya ke dalam bahaya. “Menurut saya dia harus bisa menjelaskan. Kalau tidak, maka dia sedang mendorong saya ke malapetaka, ke posisi di mana ada orang-orang yang menganggap darah saya halal,” kata Ade.

Poin penting lainnya adalah Ade mengingatkan tuduhan penistaan agama merupakan perkara serius. Oleh karena itu, dalam menyampaikannya pun harus serius.

“Dia juga harus serius ngomongya. Kalau tidak, sebenarnya gampang, bilang minta maaf saya tidak bermaksud begitu,” kata Ade.

Selain Eddy Soeparno, Armando juga mengomentari soal respons Rocky Gerung terkait penganiayaannya. Rocky sempat mengomentari insiden pengeroyokan Ade dalam akun Youtube-nya. Dia mengatakan bahwa kehadiran Ade di lokasi demo 11 April sebagai sikap arogan. Dia juga menilai Ade datang ke sana sebagai buzzer, bukan dosen.

Jadi, kalau mencerna pernyataan dari Ade Armando, saya merasa kalau dia akan kembali lagi berjuang. Tidak terlihat rasa gentar dalam dirinya untuk mundur atau pensiun. Biasanya banyak orang memilih mundur dari perjuangannya setelah kena masalah, dipenjara atau diintimidasi apalagi dianiaya secara brutal. Tapi Ade Armando bersikap sebaliknya.

Grace Natalie sebelumnya juga sudah pernah menyampaikan pesan ini saat menjenguk Ade. “Jangan pikir bang Ade jadi takut setelah ini ya. Tadi dia bilang dengan suara tidak gentar sedikitpun: Jangan kalian pikir saya akan takut dan diam. Saya justru akan semakin ‘gila’ setelah ini,” katanya.

Saya dukung Ade kembali, tapi ke depan harus lebih matang dalam bertindak dan tidak gegabah seperti hadir di lokasi demo atau kerumunan yang berpotensi dihadiri orang-orang pendukung kelompok sebelah apalagi kadrun.

Melihat kejadian mengerikan yang menimpa Ade, saya jadi paham kenapa kelompok sebelah dan kadrun harus dilawan. Otak mereka tak beres. Di otak mereka penuh dengan racun kebencian dan nafsu kekerasan. Bikin mereka tersinggung, maka mereka akan bertindak kasar, bahkan menghilangkan nyawa orang lain. Mereka seolah tak kenal hukum, kecuali hukum rimba. Yang berseberangan dengan mereka, berdoalah supaya selamat. Mereka tak ada bedanya dengan preman.

Menangkap pelaku saja tidak akan cukup. Itu takkan membasmi mereka hingga tuntas. Harus ada kesadaran massal bahwa kelompok ini sangat berbahaya apalagi sampai berkuasa. Harus ada yang mengingatkan lewat narasi.

Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.