Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus Covid-19 China kembali rekor. Kamis (14/4/2022), Tirai Bambu mengumumkan 29.317 kasus baru.
Ini merupakan yang terbanyak sepanjang pandemi terjadi. Rata-rata mayoritas kasus tanpa gejala.
Kasus ini juga memecahkan rekor kemarin. Rabu, mengutip Spectator Index, China mencatat 27.920 kasus baru, dengan 5% bergejala sementara sisanya asimtomatik.
Menurut otoritas setempat kasus terbanyak masih disumbang kota Shanghai, yang saat ini masih dikunci (lockdown). Lalu diikuti Provinsi Jilin dan Guangdong.
Kasus melonjak karena varian Omicron yang sangat menular. Subvarian Omicron BA.2 menjadi penyebabnya. China juga menemukan subvarian lain yakni BA.1.1.
Selain itu WHO juga tengah menyoroti status vaksinasi negara itu. Meski Our World In Data memuat 88,5% populasi China telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, namun kasus tinggi secara cepat.
“Kami akan terus mengikuti situasi itu karena terus muncul dan saat mereka menanggapi situasi sehingga kami dapat memahami sifat kasus, status vaksinasi yang mendasari dan komponen lain di sana,” kata Direktur program imunisasi dan vaksin WHO, Dr Kate O’Brien saat konferensi pers. dari kantor pusat organisasi di Jenewa seperti dikutip CNBC International.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping akhirnya buka suara soal ledakan Covid-19 di negeri itu. Ia berujar China tak boleh mengendurkan langkah-langkah pengendalian Covid-19.
“Pembersihan Covid dinamis yang ketat harus dilanjutkan,” katanya dikutip Reuters dari radio setempat.
“Sambil berusaha meminimalkan dampak tindakan Covid-19 terhadap ekonomi dan masyarakat.”
China sendiri diketahui menerapkan strategi “nol Covid-19”. Bahkan negeri itu tak segan melakukan penguncian ketat ke wilayah yang terinfeksi.
sumber: cnbc