Widodo SP – Perburuan Densus 88 terhadap teroris di negeri ini masih jauh dari kata usai. Terlebih setelah belum lama ini diberitakan ada 16 terduga teroris berhasil diringkus di provinsi Sumatera Barat, tepatnya pada Jumat (25/3/2022), seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Penangkapan yang dilakukan di dua wilayah yakni Dhamasraya dan Tanah Datar tersebut, untuk sementara memang belum menguak informasi lebih detil mengenai afiliasi keenam belas orang itu dengan jaringan mana. Namun, tetap saja kehadiran mereka di Bumi Pertiwi ini meresahkan karena 16 orang jika benar mereka teroris, apalagi kategori yang sudah terlatih, bisa bikin masalah besar bagi negeri ini. Meski tampaknya kecil kemungkinan mereka akan beraksi di wilayah Sumatera Barat.
Ngerinya lagi, sebelum penangkapan 16 terduga teroris di Sumbar, ada lima tersangka yang diduga kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS) lebih dahulu diamankan oleh Densus 88, dengan status mereka sebagai pengelola media yang menyebarkan propaganda kelompok teroris tersebut.
Soal penangkapan itu, pihak Densus 88 pun memperingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dengan konten yang mengandung pesan terorisme di media sosial, t’rus merespons dengan cara melapor ke polisi dan tidak membagikan ulang narasi yang tersebar di media sosial itu.
Gile, rapi benar mainnya kelompok teroris ini ya, sampai ada yang menangani bagian propaganda medsos dengan konten-konten.yang pastinya mengarah pada brainwash untuk mencoba melebarkan sayap pencarian anggota atau simpatisan baru lewat media sosial.
Kira-kira ada divisi penjualan minyak goreng atau divisi trading online kagak ya? Mungkin kalau ada, saya yakin iming-iming yang diberikan akan sangat bikin ngiler siapa pun, mulai dari jaminan mendapat kavling surga hingga dipuaskan oleh bidadari-bidadari cantik di akherat, buat yang berani dan rela “berangkat duluan” lewat aksi bom bunuh diri misalnya.
Ada yang tertarik dengan tawaran model begini? Kalau saya sih auto menolak, karena rawon di bumi ini masih enak, trus konsep surga yang saya yakini jauh lebih layak diharapkan. Salah satu alasannya, tentu karena saya yakin “orang-orang itu” tidak akan ada di sana. Tahu maksudnya, kan?
Lagipula mana seru kalau di surga nanti bertetangga atau hidup berdekatan dengan orang-orang yang sukanya mengancam ketenangan selama di dunia, jangan-jangan nanti mereka juga berulah di surga? Surgane mbahmu..! Hahaha..!
Kerja keras Densus 88 memang patut diacungi jempol, kalau perlu jempol dua, karena tanpa kerja keras dan pengorbanan mereka (yang bisa saja bertaruh nyawa ketika kontak senjata dengan teroris), mungkin negeri ini sudah lama tidak aman karena aksi para begundal teroris itu yang akan membuat rasa aman lenyap, berganti rasa takut dan khawatir sebagai imbas aksi teror yang dilakukan oleh kaum teroris itu. Betul kan?
Jadi, kita perlu pastikan bahwa dukungan kita takkan pernah surut bagi para “penjaga keamanan dan ketentraman” seperti Densus 88 dengan segala risiko dan pengorbanan yang mereka sudah dan akan terus berikan, selama kesatuan ini masih di negeri kita.
Bagi yang menghendaki atau menyuarakar Densus 8i8 dibubarkan, kita doakan saja agar kondisi mereka baik-baik saja dan tidak perlu merasakan betapa ngerinya kalau sampai “berurusan” atau menjadi sasaran empuk dari aksi-aksi kelompok terorisme di negeri ini. Meski belum lama ini kita mendengar kabar atau membaca berita bahwa akan ada aksi teroris yang hendak menyasar gedung parlemen kita, tapi semoga hal itu tidak terjadi … karena kalau ada apa-apa, siapa yang bisa mewakili “suara rakyat” di sana? Tahu kan maksudnya? Hehehe….
Akhirnya, terima kasih sekali lagi atas kerja keras dan keberhasilan kalian, para petugas di Densus 8i yang berhasil mengamankan 16 sosok yang bila mereka (16 orang tadi) sampai melakukan aksi di negeri ini, mungkin akan mendatangkan keresahan dan merusakkan sesuatu, bahkan sampai menghilangkan nyawa. Bravo Densus 88. Maju terus dan sikat setiap teroris di negeri ini!
Begitulah kura-kura…
sumber: seword.