Xhardy – Berawal dari video yang diupload oleh Buni Yani, Ahok kena masalah yang sebetulnya bukan salahnya. Ini akibat adanya editing berupa penghilangan sebuah kata yang menyebabkan maknanya jadi berbeda.
Ahok terseret kasus penistaan agama karena menyinggung surat Al-Maidah ketika berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu sebelum Pilkada DKI. Video itu menimbulkan kontroversi karena hilangnya kata ‘pakai’.
Buni Yani baru-baru ini mengungkap pengakuan tak terduga di kanal YouTube Refly Harun. Dia bilang pada 2016 lalu, video Ahok yang mengatakan jangan mau dibohongi pakai Surat Al-Maidah beredar di Facebook. Dia mengatakan bahwa kata ‘pakai’ dalam video tidak terdengar jika tidak menggunakan earphone.
“Saya mencoba membuat caption video itu, dari kata ‘pakai’. Jadi ‘dibohongi Surah Al-Maidah’. Itulah yang menurut pelapor saya sengaja,” kata Buni Yani.
“Pertanyaannya kalau memang saya tidak terbukti, itu Pasal 27 mestinya saya dilepaskan. Tetapi ini karena memang saya sudah diincar harus kena jadi dicari Pasal 28 ayat 2 yang terbukti Pasal 32 ayat 1 itu yang mengubah dokumen elektronik,” katanya lagi.
Buni Yani kemudian membeberkan bahwa sosok yang memotong video tersebut adalah Tim Cyber Prabowo. “Itu dia yang memotong sebetulnya (Tim Cyber Prabowo) memotong menjadi 30 detik. Dia sempat minta maaf ke saya,” kata Buni Yani.
Apakah pembaca percaya?
Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pengakuan Buni Yani ini.
Pertama, kenapa dia baru sekarang bicarakan ini? Kenapa dia tidak jelaskan semuanya sedari awal? Ini sama saja dengan menyimpan informasi berharga (kalau memang apa yang dia katakan itu benar) yang mungkin bisa mengubah nasib Ahok saat itu.
Kedua, Buni Yani baru beberkan hal ini karena ingin mengembalikan nama baiknya. Selama ini, kalau bicara soal kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok, publik sudah terlanjur percaya kalau Buni Yani adalah penyebabnya. Lagipula Buni Yani menjadi petinggi di Partai Ummat, artinya citra politiknya harus bagus dan bersih agar karirnya bisa naik, tidak terhalang oleh perbuatannya terhadap Ahok.
Kalau ini benar, sama saja dengan egois. Mau menyelamatkan diri sendiri doang. Dia juga ikut andil bikin caption, kan? Kalau tujuan dia sebut nama tim cyber Prabowo adalah untuk membersihkan namanya, sayang, ini tidak akan berhasil.
Ketiga, ada netizen yang menyebut ini adalah upaya adu domba antara Prabowo dengan PDIP. Saat pilkada, Ahok diusung PDIP. Buni Yani menyebut tim cyber Prabowo. Entah benar atau tidak, bukankah itu bisa menciptakan ketegangan antar kedua pihak yang sebelumnya sudah sempat mesra? Apalagi ada rumor Prabowo akan diduetkan dengan Puan Maharani. Untuk isu ini, masih sebatas omongan Buni Yani, belum ada nama yang disebut langsung. Tapi kalau seandainya memang benar, kita sudah tahu kubu Prabowo seperti apa.
Tidak diketahui secara pasti kenapa Buni Yani tiba-tiba bernyanyi seperti ini. Mungkin ada sesuatu yang ingin ditarget olehnya jika tudingannya memang benar. Omongannya ini tidak akan dipedulikan kalau hanya sebatas menyebut tim, bukan nama-nama di balik tim tersebut. Kubu Prabowo bisa dengan mudah mementahkan ini dengan mengatakan Buni Yani cari sensasi belaka. The end.
Tapi terlepas dari itu semua, Buni Yani memang lucu. Sudahlah berbuat, tapi merasa tidak perlu bertanggung jawab dan membuat pengakuan baru, padahal dia bisa melakukan itu saat kasus Ahok memanas.
Tapi bagaimana pun juga, sekelompok orang merasa Ahok tetap salah apa pun isi videonya. Mau ada kata ‘pakai’ atau tidak, sama saja. Ahok harus dinyatakan bersalah. Harus dipenjara. Seandainya Ahok tidak mencalonkan diri, pasti dia akan aman-aman saja. Paling hanya dikecam sedikit saja. Pemicunya memang dari video yang diupload Buni Yani. Dari situ, elit politik melihat ini sebagai peluang emas untuk menjatuhkan Ahok, bahkan bisa menyingkirkannya selamanya. Terbukti, Ahok mau nyalon apa pun jadi terganjal aturan.
Jadi, apa pun niat Buni Yani dengan menuding ada pihak lain dalam kisruh video tersebut, tidak serta merta membuat publik kembali percaya padanya.
Bagaimana menurut Anda?
sumber: seword