Perjuangan kita menghadapi kelompok intoleran yang cenderung radikal itu memang gak mudah..
Mereka sudah ada sejak lama, bahkan ada pada masa Soekarno berkuasa. Kelompok ini berkembang sejak reformasi dan meluas ketika pemerintahan SBY. Tanpa sadar, SBY membuka pintu seluas-luasnya untuk mereka, karena menganut konsep “berteman” atau berdampingan dengan mereka, bahkan di fasilitasi dengan dana segala.
Zaman pemerintahan SBY memang tidak ada demo besar krn masalah agama. Tapi bukan berarti negara ini aman, karena dimasa itulah kelompok radikal itu bergerilya dan tumbuh dengan gizi yang cukup dan dibiarkan berkembang biak. Seperti ada kesepakatan antara mereka dan pemerintahan SBY waktu itu, untuk sama-sama menjaga supaya tidak saling bersinggungan demi ketenangan bersama.
Meski begitu, bukan berarti kelompok radikal itu tidak punya tujuan. Target mereka tetap mendirikan negara satu agama di Indonesia. Dan mereka baru muncul di masa Jokowi berkuasa, karena digebuk terus oleh aparat yang sudah menyadari betapa bahayanya misi kelompok ini.
Meski belum sempurna, tetapi setidaknya apa yang dilakukan sudah ada perkembangan. Kelompok ini makin lama makin kecil dan terus bersembunyi sambil sekali kali melakukan perlawanan. Aparat pun sudah timbul kepercayaan dirinya karena didukung oleh masyarakat banyak..
Jadi gak perlu lah ribut, “Polisi kurang ini lah, kurang itu lah..” Situasi di lapangan gak semudah ketika cuman lempar bacot lebar saja. Apresiasi polisi dan TNI, dukung mereka, semangati mereka, dorong mereka, dan temani mereka lakukan tugasnya.
Mungkin baru 50 tahun lagi, mungkin juga 100 tahun lagi, kita baru bebas dari radikalisme. Waktu yang panjang memang, tetapi setidaknya kita sudah melangkah..
Untuk teman-teman seperjuangan di media sosial, yang berani keluar dan melawan kelompok radikal, saya ingin mengangkat secangkir kopi untuk kalian semua..
Kalian itu istimewa.
Salut… ☕
Denny Siregar & fb