ANIES LEBIH MENJANJIKAN DIBANDING JOKOWI

Alifurrahman – Kelebihan bayar. Adalah istilah yang belakangan jadi sangat sering terdengar di Jakarta. Nominalnya pun fantastis, milyaran rupiah. Kalau di total, setau saya, sudah lebih dari ratusan miliar. Itu yang saya tau, belum yang tak terendus media.

Saya kurang tau apakah istilah kelebihan bayar ini sudah pernah terjadi sebelumnya atau tidak. Jika dari pemberitaan, ini jelas fenomena baru.

Bagi saya menjadi menarik karena Pemprov DKI sukses lolos dari banyak kasus korupsi karena istilah kelebihan bayar ini. Jika ketahuan ada markup atau kelebihan, bisa dikembalikan dengan alasan kelebihan bayar. Tapi jika tidak ketahuan, ya ga usah dikembalikan. Langsung masuk kantong pihak-pihak terkait. Begitu logika awam saya.

Pertanyaannya, sampai kapan sistem pemerintahan akan terus mengadopsi istilah kelebihan bayar? Lalu aman dari jerat hukuman karena uangnya dikembalikan.

Andai itu berlaku untuk semua kasus korupsi, yang ketahuan itu, lalu mereka bersedia mengembalikan dananya pada pemerintah, apakah itu bisa menyelamatkan mereka dari hukuman? Sejauh ini, menurut pengalaman beberapa kasus, itu tidak bisa.

Bagi orang yang dicurigai korupsi lalu mengembalikan uangnya, tetap akan disidang dan diadili.

Lalu pertanyaannya, kenapa Pemprov DKI dispesialkan? Seolah pejabat Jakarta harus aman dari jerat hukuman. Ini menarik.

Secara politik, jelas ada kepentingan suatu kelompok untuk melindungi Anies Baswedan. Jalannya menuju 2024 masih terbuka lebar. Kalau sampai terlibat kasus, atau dipanggil oleh KPK, itu akan mencoreng kesucian Anies.

Bagi sebagian orang, Anies adalah masa depan sebuah sistem yang paling menguntungkan dan loyal. Kita bisa lihat TGUPP yang jumlahnya mencapai 67 orang. Lalu kemudian dipangkas oleh DPRD menjadi 50 orang. Tetap saja masih banyak sekali.

Anggaran gaji untuk TGUPP mencapai 21 miliar dalam setahun.

Pertanyaannya, apa gunanya TGUPP? ya ga ada. Itu hanya tempat penampungan relawan atau pendukung Anies Baswedan agar ke depan tetap loyal.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *