MUNGKIN SUDAH LELAH, NOVEL BAMUKMIN TUDING PPKM DARURAT CHINA

Xhardy – Novel Bamukmin menilai bahwa perpanjangan PPKM Darurat membuktikan ketidaksanggupan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, dia mendesak Luhut agar sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai koordinator PPKM Darurat. “Saya rasa LBP harus mengundurkan diri karena jelas pernyataannya sudah tidak sanggup lagi mengatasi atau mengendalikan pandemi,” kata Novel.

Bukan hanya itu saja, dia juga bahkan mencurigai perpanjangan PPKM ada hubungannya dengan rencana China mengambil alih penanganan pandemi Covid-19. “Memang ada permainan agar China mengambil alih penanganan yang bisa saja nanti justru makin leluasanya TKA masuk untuk sekaligus menjajah negeri ini,” katanya.

Saya sungguh kagum dengan orang seperti Novel Bamukmin. Sebenarnya konsisten tebal muka itu tidak gampang. B*doh secara konsisten itu sangat sulit sekali. Kali ini dia kembali mengatakan bahwa perpanjangan PPKM (masih belum diputuskan) ada kaitannya dengan China.

China lagi, China lagi.

Malas sebenarnya mendengar isu basi yang berulang. Mereka tidak kreatif dalam menebar isu murahan. Isinya selalu sama. Kalau tidak China yang jadi kambing hitam, maka presiden yang akan jadi target sasaran, dan disuruh mundur.

Kenapa mereka selalu benci China? Kalau dilihat dari sejarah, bahkan China tidak pernah menjajah negara ini. Tapi kadar benci kepada China sangat luar biasa tak masuk akal.

Faktanya adalah China membawa investasi besar ke Indonesia dan tidak pelit dalam hal transfer teknologi. Catat ini baik-baik. Bahkan kalau mau jujur, China malah bukan penyumbang investasi terbesar di Indonesia, tapi peringkat dua. Tapi ributnya Novel dkk ini seolah investasi China sudah menjamur di mana-mana.

Penyerapan investasi di Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara lain seperti USA, China, Jepang, Singapura, Inggris, Kanada, Jerman, UEA dll. Indonesia peringkat 24 secara FDI.

Dengan wilayah Indonesia yang super luas, artinya investasi asing di Indonesia masih jauh dari ideal. Sangat jauh malah. Lucunya Novel dkk teriak China menguasai Indonesia. Jumlah TKA yang tidak seberapa, tapi mau menguasai Indonesia? Malahan jumlah TKI di China jauh lebih banyak tapi orang-orang di sana tidak teriak anti TKA Indonesia. Tidak ngoceh China akan dijajah Indonesia.

Jadi, pertanyaannya adalah, siapa yang bodoh? Siapa yang lebih munafik?

Nyatanya, China membawa investasi, membawa teknologi, sehingga bangsa ini bisa belajar. China dulu tidak lebih baik dari Indonesia. Tapi sekarang melesat dan mulai mengejar USA. Banyak yang sudah yakin, cepat atau lambat, China akan menjadi raksasa ekonomi dunia menyalip USA. Tinggal masalah waktu saja.

China datang ke sini cuma satu saja, terkait investasi atau bisnis. Tidak mengganggu kedaulatan negara apalagi mau merongrong Pancasila. That’s it. Bandingkan dengan gerombolan gurun yang datang ke sini yang tujuannya lebih gila, mengacaukan negara ini dengan mengganti ideologi negara ini. Bayangkan aja gimana perbedaan nasib antara keduanya.

Bicara soal bisnis mah lebih enak. Ketimbang bicara dengan Novel dkk, yang mungkin tidak akan jauh-jauh dari topik surga dan neraka. Siang malam bahas sampai kepala pusing. Dapat apa? Gak dapat apa-apa. Jualan surga neraka, tapi lupa memperbaiki hidup di dunia ini menjadi lebih baik. Dan begitu itu semua terjadi, dan melihat kehidupan orang lain lebih baik, timbul iri, salahkan pemerintah, salahkan asing dan aseng.

Dekat-dekat dengan mereka memang tidak ada manfaatnya. Pesimis melulu. Makanya sulit maju. Mengkhayal terlalu jauh hingga jadi halu. Selalu salahkan orang lain, bukannya bertanggung jawab terhadap hidup sendiri.

Tak berikan kontribusi buat negara ini, malah ikut menebar hasutan dan provokasi yang menyesatkan. Di saat orang lain sibuk bekerja dan mencari nafkah, mereka malah punya banyak waktu luang untuk ikut berdemo seharian. Mungkin mereka ini sudah kaya raya sehingga tak perlu kerja lagi? Hahaha, gak mungkin juga sih. Seharusnya logistik demonya steak daging wagyu dong, bukan nasi bungkus pake telor bulat.

Masalah negara ini, salah satu bibitnya adalah gerombolan seperti Novel dkk. Bukan China. Mereka tampil sok suci dengan tameng agama. Padahal, mereka ini tukang bikin gaduh tiap kali ada isu. Coba kalau si imam besar tidak ditahan, pasti sampai saat ini akan terus ribut dan demo.

Bagaimana menurut Anda?

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *