BERKACA DARI PENGALAMAN PAHIT INDIA DIHANTAM VARIAN DELTA

Merdeka.com – Indonesia kini sudah menjadi pusat pandemi dunia melewati India dan Brasil dengan rekor kasus harian tertinggi. Lonjakan kasus Covid-19 kini menyebar di Asia Tenggara, wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah. Vietnam, Malaysia, Myanmar, dan Thailand kini juga tengah menghadapi lonjakan kasus dan menerapkan pembatasan lebih ketat, termasuk seruan tetap berada di rumah.

Indonesia Kamis lalu mencatat 57.000 kasus harian, rekor tertinggi, tujuh kali lipat lebih banyak ketimbang beberapa bulan lalu. Jumat kemarin Indonesia mencatat 1.205 kematian sehingga total sudah lebih dari 71.000 jiwa.

Sejumlah negara, termasuk Indonesia, bisa mengambil pelajaran dari India yang sudah mengalami hancurnya dihantam pandemi, khususnya varian Delta.

Profesor Worsak Kanok-Nukulchai dari Akademi Sains, Kerajaan Thailand menulis di Bangkok Post, pelajaran pertama dari India adalah jangan cepat puas. Awal tahun ini India bisa dikatakan mampu mengendalikan pandemi dengan jumlah kasus harian di bawah 10.000 dengan populasi 1.3 miliar penduduk. Angka itu bisa dibilang menakjubkan dan para ilmuwan menilai India cukup sukses mengendalikan pandemi. Namun hanya butuh waktu dua bulan keadaan menjadi jungkir balik dan sistem kesehatan India tidak kuasa menghadapi lonjakan volume pasien. Mulai Februari, angka penularan meningkat sepuluh kali lipat dan kematian melonjak 20 kali lebih banyak.

Pelajaran kedua adalah menghindari kerumunan dan kumpul-kumpul. Para epidemiolog menyoroti peristiwa kerumunan yang menjadi ladang penularan luas di India. Sejumlah acara kampanye pemilu yang mengumpulkan ribuan orang di empat negara bagian (Assam, Kerala, Tamil Nadu, dan Bengal Barat) dan Wilayah Perserikatan (Puducherry). kemudian kerumunan massa tanpa masker di festival keagamaan seperti Kumbh Mela. Aparat seharusnya bisa melarang atau membatasi acara-acara yang bisa menimbulkan ladang penularan serta memastikan pemakaian masker serta jaga jarak dalam acara pertemuan kecil.

Kuncinya vaksinasi

Kemunculan mutasi ganda varian B 1.617 atau varian Delta memang menjadi penyebab lonjakan kasus. Sebelum kemunculan varian Delta India hanya mengalami 15-20 persen peningkatan kasus Covid-19. Pada 21 Maret, hanya dalam waktu 42 hari, jumlah penularan di India meroket lebih dari sepuluh kali dari 37.000 menjadi 388.000 per hari. Tingkat penularan melonjak tinggi dan angka kematian harian mencapai 3.000 hingga 4.000 jiwa dalam sehari. Pada Mei setelah sejumlah pembatasan dilakukan, angka tingkat penularan turun menjadi 1.23 tapi kasus masih bertahan di kisaran 400.000-600.000 selama beberapa pekan hingga angka tingkat penularan turun. Kejadian semacam ini kini terjadi Indonesia.

Di India, tempat pertama kali varian Delta ditemukan, kasus harian pernah mencapai lebih dari 414.000 pada Mei lalu dan kemudian turun sampai sekitar 40.000. Lonjakan terjadi mulai Februari hingga puncaknya di Mei, artinya sekitar empat bulan. Di bulan Mei saja angka kematian hampir mencapai 120.000 jiwa dan lebih dari 9 juta kasus positif. India mencatat hampir 30 juta kasus dan lebih dari 380.000 kematian sejak pandemi Covid-19 terjadi.

Selepas Mei para pejabat India mengatakan pandemi di negara itu kini sudah terkendali.

Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular AS yang juga kepala penasihat medis Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menyebut vaksin menjadi penentu dalam penanganan pandemi di India. Fauci juga menyarankan India mengikuti China dengan mendirikan rumah sakit sementara dan meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit. Selain itu ketersediaan obat dan pasokan oksigen juga harus dipastikan aman.

India adalah negara produsen vaksin terbesar di dunia dan mereka berada di urutan ketiga tingkat vaksinasinya (di bawah China dan Amerika Serikat). Meski demikian India baru memvaksinasi 2.4 persen dari populasi, Dengan tingkat vaksinasi 190.000 per hari, India butuh 2,8 tahun untuk kembali ke kehidupan normal.

Posisi Indonesia

Menurut data Satgas Covid-19, hingga Minggu (18/7), angka vaksinasi pertama di Indonesia bertambah 404.837. Dengan demikian total jumlah vaksinasi pertama sudah mencapai 41.673.464.

Sementara penambahan data vaksinasi kedua sebanyak 56.295. Berarti total jumlah vaksinasi kedua di Indonesia mencapai 16.274.150.

Pemerintah Indonesia memasang target total vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720.

Jika dibandingkan dengan total sasaran Covid-19 tersebut berarti hingga Minggu (18/7), vaksinasi dosis pertama mencapai 20,01 persen dan tingkat vaksinasi dosis kedua di Indonesia baru mencapai 7,81% (urutan ke-16 di dunia).

Mengutip Our World Data, berikut adalah 10 negara teratas yang sudah menjalani vaksinasi penuh:

1. China: 223.299.000 2. Amerika Serikat: 160.408.538
3. India: 77.810.989
4. Jerman: 37.713.915
5. Britania Raya (Inggris): 35.543.321
6. Brasil: 33.296.719
7. Prancis: 27.070.389
8. Jepang: 25.765.094
9. Italia: 25.015.759
10. Spanyol: 23.372.796 [pan]

sumber: merdeka

This entry was posted in Berita, Informasi Kesehatan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *