KESEPAKATAN PEMERINTAH, MUI DAN ORMAS ISLAM TENTANG PERAYAAN IDULADHA

Merdeka.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan musyawarah secara daring bersama para pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pimpinan Ormas Islam. Dari musyawarah itu, dihasilkan penegasan sikap pemerintah bersama MUI dan Ormas Islam tentang gerakan bersama penanggulangan Covid-19.

“Pertama, para pimpinan MUI dan Pimpinan Ormas Islam bertekad dan berkomitmen bersama Pemerintah dalam upaya penanggulangan Covid-19 dan dampak yang ditimbulkannya secara bersama-sama oleh semua komponen bangsa tanpa terkecuali dengan disiplin melakukan ikhtiar terbaik (al-akhdzu bi al-asbab), dan mengharap pertolongan Allah ‘azza wajalla,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Hamdan Zoelva saat menyampaikan kesepakatan dihadiri Wapres, Minggu (18/7).

Kedua, Zoelva melanjutkan, penanggulangan Covid-19 adalah merupakan upaya untuk menjaga keselamatan jiwa atau hifdzu an-nafsi setiap masyarakat yang harus diutamakan dan didahulukan. Kata dia, setiap daya dan upaya yang ada harus difokuskan untuk mewujudkan hal itu, termasuk pemberlakuan situasi dan kondisi darurat melalui PPKM, sampai pandemi covid-19 dapat tertanggulangi dan terkendali.

“Ketiga dalam menjalankan ibadah dan syi’ar agama, umat Islam agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pelaksanaan ibadah dan syi’ar agama yang berpotensi menjadi mata rantai penularan covid-19, seperti terjadinya kerumunan, harus dihindarkan serta ditiadakan dan dilakukan dengan menggunakan rukhshah atau cara lebih ringan sebagaimana diajarkan oleh syariat Islam dan dilaksanakan di rumah masing-masing,” tuturnya.

Keempat, lanjutnya, pelaksanaan ibadah Iduladha tetap mempertimbangkan kondisi di kawasan masing-masing dan berkoordinasi dengan satgas covid-19. Mengingat kondisi saat ini, khususnya di Jawa, Bali dan daerah lain yang termasuk PPKM darurat pelaksanaan ibadah dan syi’ar Iduladha, seperti shalat eid dan takbir diselenggarakan di rumah masing-masing.

“Sedang pemotongan dan pembagian hewan kurban dilakukan dengan menerapkan protokol Kesehatan. Pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Potong Hewan dan/atau tempat lain yang aman, serta pembagian daging dilakukan dengan di antar ke rumah penerimanya,” ucapnya.

Kelima, kata Zoelva, fungsi masjid sebagai tempat ibadah mahdhah, pusat syiar kegamaan lantunan adzan, ayat suci, dan lain-lain dan konsolidasi sosial, di masa pandemi ini tetap dapat dijalankan sepanjang tidak bertentangan dengan protokol kesehatan. Yang pelaksanannya dikoordinasikan dengan pihak berwenang setempat.

“Masjid agar diperankan dalam penggalangan bantuan sosial untuk menolong korban Covid-19, tempat mengumumkan informasi penting terkait Covid-19, serta tempat sosialisasi dan literasi informasi terkini terkait Pandemi,” kata dia.

Keenam, kata Zoelva, untuk kepentingan syiar Islam, melalui Idul Adha dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat dan untuk memberikan contoh kepada masyarakat Indonesia, pemerintah bersama MUI dan Ormas-Ormas Islam berepakat untuk melaksanakan Takbir Akbar secara virtual yang dilaksanakan besok pada tanggal 9 Dzuhijjah 1442 H/18 Juli 2021 malam.

“Ketujuh, dengan mengharap pertolongan Allah SWT, para pimpinan MUI dan Ormas Islam mengajak umat Islam secara keseluruhan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, bermunajat, dan berdoa serta memohon ‘inayah Rabbaniyah agar wabah Covid-19 segera diangkat dan dihilangkan dari muka bumi,” tutur Zoelva.

Di kesempatan sama, Wapres Ma’ruf Amin menyepakati poin-poin yang disampaikan tersebut. “Baik, saya kira demikian kesepakatan itu dari Majelis Ulama Indonesia kemudian Ormas-Ormas Islam yang ada di Indonesia secara keseluruhan dan juga bersama dengan pemerintah,” kata Ma’ruf.

Ma’ruf berharap, ketujuh poin tersebut dapat disampaikan secara lengkap. Dia bilang, masyarakat mesti mengetahui kesepakatan pemerintah, MUI dan Ormas Islam terkait tata cara pelaksanaan Iduladha di masa pandemi.

“Tolong disampaikan secara lengkap pada masyarakat Indonesia semoga mereka tau bahwa pimpinan-pimpinan agamanya dari semua ormas telah menyepakati hal yang penting di dalam penyelenggaraan Iduladha maupun juga dalam penyembelian qurban,” pungkasnya. [ded]
sumber: merdeka

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *