TETAPLAH BERJUANG DAN JANGAN LUPA BERDOA

Entah kenapa aku ingin nge’share cerita aku ini kepada siapa pun kalian yg yg membaca ini,

Saya anak terakhir dari 7 bersaudara, dan dari ketujuh bersaudara ini, hanya aku yg lulus SMA bahkan lulus S.1. Kaka dan Abang aku tidak Sampai lulus SMA karena orang tua kami sangat susah, Kaka dan Abang memilih berhenti sekolah karena kasihan sama orang tua kami, berbeda dengan saya.
Sejak aku masuk SD Alm. papah aku kena stroke, walau bisa berjalan normal beliau tidak bisa lagi bekerja, sehingga membuat mama aku, orang yg paling aku cinta harus berjuang seorang diri untuk kami anak” nya

Singkat cerita, pada saat lulus SMA, aku meminta kepada mama dan papah aku untuk kuliah, tapi apa jawaban mama aku, ” ngapain kau kuliah Boru, kita gak punya uang, kita orang miskin, kerja aja lah Boru, gak musti kuliah biar bisa sukses, lihat lah Kaka mu itu, mereka gak lulus SMA,tapi sukses nya mereka, bahagia nya hidup mereka, apa pun yg mereka mau, bisa mereka dapatkan dengan mudah, lebih baik kau kerja aja, cari lah suami mu yg berada”

Dengan nada marah dan kesal aku menjawab “Tidak, pokok nya aku harus kuliah, aku ingin lebih dari Kaka, aku ingin lebih sukses dari mereka, untuk itu ijinkan aku dan restui aku kuliah Mak, aku ingin ke Jakarta, aku janji aku akan berjuang aku akan sambil bekerja untuk bantu mama kataku membujuk mama, akhirnya mama dan papa ku menyetujui nya dengan berat hati.

Tanggal 26-Mei 2014, mama memberangkatkan aku ke bandara Kuala namu, aku melihat mama menangis selama di bandara, aku tau, mama menangis bukan karna sedih harus berpisah dari aku, mama menangis karena sedih bagaiman bisa aku menyekolahkan kamu, dengan keadaan yang sangat susah, itu yg aku baca dalam raut wajah Mama ku, tapi dalam hati aku berkata, mama sudah memilih untuk melahirkan aku, maka sudah tugas dan tanggungjawab mu untuk menyekolahkan aku.

4 tahun kuliah, banyak hal yg aku alami, saat mama harus berjuang, papah sakit parah menyebabkan harus berbaring di tempat tidur, beban mama semakin bertambah, harus membagi waktu di ladang dan mengurus orang sakit, hingga Desember 2016 papah ku pergi untuk selamanya.

Banyak kata” menyakitkan yg datang dari orang-orang terdekat aku, yg menjengkali keluarga ku yg tidak akan mampu membiayai ku, bahkan ada yg berkata ” huallang Tena Ki molo boi sikkola Boru nai, haru mangan pe dang boi” yg artinya “AKU MAKAN TAIK KU KALAU DIA BISA SAMPAI LULUS, MAKAN AJA PUN SUSAH” ya ini lah kata” yg membuat aku dan mamaku semakin kuat, mama semakin bekerja keras, pergi ke ladang orang untuk mendapatkan uang agar bisa membayar uang kuliah aku,

Tapi puji Tuhan, Tuhan melihat semua pengorbanan mama ku, mama ku berhasil menyekolahkan aku sampai lulus, mamaku bersikeras untuk melihat yg menghina nya memakan taik nya sendiri, tepat Oktober 2018 aku pun menyelesaikan kuliah ku dan menyandang gelar sarjana. Wah betapa bangga nya mamaku, Sekarang mama bisa berdiri dengan menegakkn kepala nya, karna dia Uda berhasil.

06-Februari 2019, dua bulan sebelum aku di wisuda PUji Tuhan aku mendapat pekerjaan di salah satu perusahaan di Jakarta barat, dan aku berjanji sama mama dan Kaka ku, kalau hal pertama yg akan aku lakukan setelah bekerja ingin merenovasi rumah mamah, mamah menjawab, “tidak perlu, aku udah tua, gak lama lagi aku hidup, melihat mu bisa lulus, mama udah cukup bahagia”, aku menjawab”pokok nya itu janji ku sama mama.

Dan PUji Tuhan, setelah 2 tahun mendoakan dan menabung, akhirnya aku bisa menepati janji itu, walau sangat sederhana, sangat bersyukur bisa membangun rumah mama dari hasil keringat sendiri, sekarang mama bisa tidur dengan nyaman, gak perlu khawatir lagi kalau hujan.

Dan aku hanya ingin berterimakasih kepada mama ku yg sangat” kuat, yg paling hebat dalam hidup ku, terimakasih atas semua pengorbanan mu, dan juga untuk Abang dan Kaka yg selalu mensupport, dan teruntuk orang yg menghina aku dan mamaku, terimakasih yg sebesar” nya, saya berharap anda tidak memakan taik anda, jorok bau tau 😀😀

Intinya Siapa pun kalian yg membaca ini, semoga kalian bisa terinspirasi dari kisah aku, tetap semangat, jangan pernah berkecil hati, tetaplah berjuang dan jangan lupa berdoa. 🙏🙏🙏

Dewi Ratnasari Silaban & fb

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *