TEPUK TANGAN BUDAYA YAHUDI? GOOGLE, YOUTUBE, INSTAGRAM, FB DAN WA JUGA PUNYA ORANG YAHUDI

Xhardy – Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua melarang kader Masyumi untuk tepuk tangan, tapi diganti dengan takbir.

Larangan tepuk tangan yang dilontarkannya saat hadir dalam Rapat Kerja Nasional DPP Partai Masyumi.

“Saudara-saudara, Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menko Polhukam, dengar, bahwa Partai Katolik dipimpin oleh Kasimo menerima Islam sebagai dasar negara,” kata Abdullah Hehamahua.

Sejumlah kader Masyumi peserta rapat sontak tepuk tangan. Akan tetapi, dia meminta kader agar tidak bertepuk tangan karena menurutnya itu adalah budaya Yahudi. “Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi. Saya mohon betul, sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan. Tapi ciri Masyumi adalah takbir,” kata Hehamahua.

Hahaha.

Orang ini adalah ketua TP3 untuk mengusut penembakan 6 laskar FPI. Dia juga yang sempat membuat kontroversi soal analogi Nabi Musa bertemu dengan Firaun saat mereka mendatangi Jokowi.

Ini orang hanya bagian dari barisan sakit hati. Sudah tua tapi masih bicara yang tidak penting, cocok kalau bergabung dengan Amien Rais. Sama-sama tak tahu diri.

Kalau benci dengan Yahudi, silakan aja. Tapi tolong konsisten. Mungkin pak tua tak tahu diri ini tidak tahu kalau Sergey Brin dan Larry Page adalah founder atau pendiri dari Google. Mereka itu berdarah Yahudi. Tanpa Google, internet tak ada apa-apanya. Dengan Google, kita bisa cari informasi apa pun. Google ini bisa dianggap sebagai mbah internet.

Jadi tolong Pak Abdullah silakan blokir yah, itu produk orang Yahudi. Kalau mau melarang, larang total, jangan setengah-setengah.

Satu lagi, Mark Zuckerberg adalah founder Facebook. Facebook adalah mbahnya media sosial. Kalau belum puas, Facebook sudah akuisisi Instagram dan WhatsApp.

Sebenarnya ada beberapa lagi seperti komputer Dell dan produk Oracle, bosnya juga berdarah Yahudi. Produk teknologi rata-rata dikuasai mereka. Bahkan saya pernah baca 1% miliarder dunia adalah orang Yahudi.

Jadi sekali lagi dengan amat sangat, tolong Pak Abdullah, blokir Facebook, Instagram dan yang terpenting WhatsApp yah. Itu produk milik perusahaan orang Yahudi. Jangan nanti dinilai munafik. Harus konsisten. Benci jangan tanggung-tanggung. Jangan cerca budaya ini budaya itu tapi produknya masih dipake dengan bangganya. Itu WhatsApp ditutup yah. Jadikan haram saja.

Dia ini mirip dengan kelompok stres yang tiap hari tiap malam teriak anti Cina tapi produk made in China dipakai. Handphone, produk rumah tangga, semua made in China. Tidak konsisten, malah kelihatan munafik parah. Teriak maki-maki asing tapi produk asing dipakai dan dibeli. Produk lokal dihina-hina.

Abdullah Hehamahua juga meminta kepada kader Masyumi agar tidak membuka rekening di bank riba. Menurutnya riba adalah penyebab mengapa Indonesia tidak pernah berkah. “Saya instruksikan warga Masyumi untuk tidak boleh punya rekening yang ribawi. Karena semua bank Indonesia masih tunduk pada BI, kita ambil yang paling minimal,” katanya.

Riba ya riba aja, kenapa masih bicara berkah tidak berkah azab, surga dan neraka? Tuh negara barat, negara Eropa juga riba, tapi kok makmur?

Sama halnya ketika kelompok sok suci penjual agama mengaitkan maksiat dengan bencana, hal-hal syirik dengan bencana seperti gempa, tapi di sisi lain negara lain juga sama tapi jarang kena bencana. Gimana tuh logikanya? Konyol kok dipelihara. Kambing tuh dipelihara, udah gede dijual, dapat duit, lalu duitnya dipake buat beli barang-barang asing dan Cina.

Coba tanya Abdullah, sudah divaksin belum. Kalau sudah coba tanya itu vaksin buatan mana? Itu HP yang dia pakai buatan mana? Mobil yang dia pake asalnya dari mana? Tolong dibuang semua aja, lalu hidup kembali di zaman kuno. Ke mana-mana naik onta aja, atau kura-kura. Kirim pesan pakai merpati aja.

Dia mau melarang, sah-sah saja. Tapi saya yakin dia ini tidak konsisten. Larang satu hal, tapi yang lain tidak dilarang. Jadi dia ini kan petinggi partai. Ya udah, tolong semua kadernya diminta jangan pakai Facebook, Instagram, WhatsApp dan Google serta Youtube (milik Google juga). Promosi partai pakai door to door aja ya. Terlihat jelas kalau partai ini hanya akan jadi partai penggembira saja. Bakal jeblok deh.

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *