WADAW, KAPAL RAKSASA ‘BIANG KEROK’ TERUSAN SUEZ MACET DITAHAN

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengadilan Mesir dikabarkan memerintahkan agar kapal kargo raksasa yang terjepit dan menutupi Terusan Suez bulan lalu untuk ditahan sementara. Hal ini karena dialog mengenai dana kompensasi dan ganti rugi belum mendapatkan titik temu.

Dilansir Reuters, Otoritas Terusan Suez (SCA)mengejar klaim kompensasi sebesar US$ 916 juta (Rp 13,4 triliun) kepada perusahaan Jepang yang merupakan pemilik kapal itu,Shoei Kisen. Sementara itu, UK Club, perusahaan asuransi perlindungan & ganti rugi (P&I) untuk Ever Given, mengatakan klaim kanal itu termasuk US$ 300 juta (Rp 4,2 triliun) untuk “bonus penyelamatan” dan US$ 300 juta untuk “kehilangan reputasi”.

“Terlepas dari besarnya klaim, yang sebagian besar tidak didukung, pemilik dan perusahaan asuransi mereka telah bernegosiasi dengan itikad baik dengan SCA,” kata UK Club dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (14/4/2021).

“Pada 12 April, SCA menawarkan tawaran yang dipertimbangkan dengan cermat dan murah hati untuk menyelesaikan klaim mereka. Kami kecewa dengan keputusan SCA selanjutnya untuk menangkap kapal hari ini.”

Sebelumnya Selasa (13/4/2021) Yumi Shinohara, wakil manajer dengan departemen manajemen armada Shoei Kisen, mengkonfirmasi bahwa kanal tersebut telah membuat klaim kompensasi. Ia mengatakan kapal Ever Given juga belum diberi izin untuk pergi meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Hal ini juga sebelumnya telah disuarakan minggu lalu oleh ketua SCA Osama Rabie mengatakan di Televisi Mesir. “Ever Given tidak akan pergi sampai penyelidikan selesai dan kompensasi dibayarkan,” tegasnya kala itu.

Ia mengatakan kanal itu telah menanggung “kerusakan moral yang hebat” serta kerugian biaya pengiriman dan biaya operasi penyelamatan. Pihaknya juga mengatakan bahwa mereka berharap untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Terjepitnya Ever Given bulan lalu yang menyebabkan penutupan Terusan Suez ini sangatlah mengganggu arus barang dari Asia ke Eropa maupun sebaliknya. Tercatat bahwa kerugian per jam yang ditimbulkan dari tertutupnya terusan penghubung Laut Merah dan Laut Tengah ini hampir mencapai US$ 400 juta atau setara Rp 5,7 triliun
sumber: cnbc

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *