BENARKAH NAJWA PAKAI MUNARMAN UNTUK TUTUP KORUPSI ANIES?

Manuel – Anies Baswedan dari DKI mengatakan dengan sangat jelas bahwa yang menjadi alasan orang korupsi karena gaji yang tidak cukup dan tingkat kebutuhan yang tinggi. Dia mengatakan permasalahan inti dari korupsi adalah masalah ketidakcukupan. Padahal yang jadi tersangka korupsi gaji bulanan ratusan juta.

Jadi apa yang dikatakan Anies ini rasanya mirip sama apa yang dikoarkan si penyebar hoax Ratna Sarumpaet, si Prabowo yang ngomong pas debat pilpres “Korupsi Nggak Seberapa”, dan juga si loyalis Cendana yang juga orang Gerindra si Fadli Zon dengan statement “Korupsi oli pembangunan.” Kok bisa?

Begini. Gaji ratusan juta per bulan dan masih korupsi itu adalah kebangetan yang tidak bisa ditoleransi sama sekali. Selain kita harus intoleran sama radikalis dan teroris, kita juga harus intoleran terhadap Anies Baswedan yang didiamkan KPK dan Najwa Shihab yang merupakan sahabat baik dari Novel.

Najwa sangat keras terhadap korupsi, khususnya yang dikerjakan oleh orang-orang dekat Jokowi. Tapi dia kok bungkam ya soal korupsi lahan haram jadah yang dibeli dengan uang non halal, lalu luas lahan 70 hektarnya juga ternyata fiktif? Coba search aja di Google, ada nggak, Najwa bahas korupsi lahan Anies?

Berbeda jauh dengan Ahok yang dengan sekuat tenaga, pikiran, jiwa, raga dan akal budi memerangi korupsi, Anies malah mendiamkan korupsi. Dia menandatangani pembelian lahan fiktif 70 hektar yang tidak ada wujudnya, dan sudah sangat diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi ini.

Mungkin kita tidak akan membahas soal keterlibatan Anies secara langsung. Tapi dengan sangat jelas dan sangat gamblang terlihat di depan mata yang telanjang, bahwa orang ini membuka keran korupsi lebar-lebar dalam kasus lahan DP nol yang dikorupsi. Ocehan palsu pun keluar.

Katanya dia mau buat KPK DKI demi hindari korupsi. Hindari korupsi atau justru langgengkan korupsi kayak KPK RI yang SP3 kasus BLBI? Bersyukur di Indonesia masih dipimpin Jokowi, sehingga lewat Mahfud MD, kasus ini dibuka lagi di Kejagung. Najwa kenapa bungkam? Ada urusan hati ya? Hehe.

Saya curiga bahwa Najwa ini juga di acaranya sedang mengangka isu terorisme dan ISIS-nya si Munarman ahli hukum Rizieq yang kayanya kebal hukum, untuk dicecar pertanyaan. Najwa mungkin tahu kalau Munarman ini kebal hukum, jadi dia sengaja serang kuat-kuat. Munarman nggak ditangkap.

Tapi dengan koar-koarnya Munarman dan menjadi viral itu, Najwa sepertinya berhasil menggiring opini publik. Opini dari Anies yang terlibat dan membuka keran korupsi lebar-lebar kepada Dirut Sarana Jaya DKI Jakarta, terbelokkan ke arah Munarman si kebal.

Analisis penulis memang berkata demikian, karena sekuat apapun opini soal Munarman dianggap terlibat dengan ISIS, selama dia tidak dikasuskan, ya itu nggak guna. Nggak mau ngaku hadir ke pembaiatan ISIS, nggak bikin dia juga diproses kan? Ya sudah. Harusnya Najwa nggak wawancara dia.

Seharusnya Najwa ajak bicara Anies yang nggak guna dan bikin malu satu bangsa ini. Dia ini orang Indonesia yang katanya sih keturunan, tapi mentalitasnya bukan Indonesia. Mentalitas dia sepertinya memang bermasalah. Entah ada kelainan atau memang jiwa nya yang bermasalah.

Saya melihat bahwa apa yang dikerjakan Anies ini sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa dan negara. Dari awal dia masuk ke DKI Jakarta, dia sudah bikin onar. Dia sudah masuk dengan strategi menghalalkan segala cara. Karakter Ahok dibunuh sama orang-orang macam Rizieq, dia diam.

Selain itu korupsi yang dia diamkan dan terlibat di dalamnya juga bikin geleng-geleng kepala. Kenapa dia didiamkan? Apakah karena dia ada saudara sepupu yang menguasai KPK sebagai orang yang disebut Bung Neta S Pane sebagai anggota polisi Taliban yang kita tahu negara yang dikuasai radikalis?

Menakutkan sekali jika kita tetap melihat orang ini ada di Jakarta. Dia bahkan dijagokan oleh milenial di DKI Jakarta menjadi presiden 2024. Dan kita tahu para milenial di DKI ini ada teroris. Jangan bilang Anies ini ada afiliasi sama teroris ISIS juga?

Korupsi yang sudah jelas di depan mata, tidak dikasuskan. Semoga saja Kejagung masih punya guts alias nyali untuk membongkar kasus ini. Rebut lah dari KPK. KPK ini bisa dianggap komisi pelindung koruptor kah?

Begitulah tanya-tanya.
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *