Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri panen raya padi di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Mentan hadir bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi serta jajaran Bulog dan unsur lainya untuk memastikan kontribusi pangan dari Karawang berjalan dengan baik.
“Karawang itu adalah Kabupaten terbaik di bidang pertanian. Karena itu saya berharap kepada semua yang terkait untuk melakukan penyerapan gabah secara baik, sehingga kita bisa menjaga harga dengan stabil,” ujar Mentan, Jum’at (2/4).
Mentan mengatakan, masa panen raya harus bisa dijadikan sebagai momentum yang pas dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta membangun sektor pertanian yang berkelanjutan. Terkait hal ini, Mentan berharap, Kabupaten Karawang menjadi lokomotif atas peningkatan produksi padi di Provinsi Jawa Barat.
“Saya ingin mengatakan bahwa besok Karawang adalah contoh yang baik dari sisi produksi maupun serapan gabah. Saya berharap daerah lain juga menjaga produktivitas seperti ini, sehingga nantinya bermuara pada kesejahteraan rakyat,” katanya.
Bicara pertanian, menurut Mentan, bukan lagi bicara teori yang berujung pada perdebatan panjang. Pertanian adalah praktek nyata yang harus menggunakan pendekatan lapangan.
“Biasakan implementasi, jadi kita dapat kepastian berapa jumlah yang diproduksi. Saya memiliki tugas untuk memastikan produktivitas kita tidak terganggu dari berbagai gejolak, termasuk pandemi Covid-19,” katanya.
Mentan menambahkan, panen raya yang berlangsung di kurang lebih 548 Kabupaten dan 7.600 Kecamatan saat ini dalam kondisi baik, dimana produksi yang dihasilkan rata-rata mampu menyuplai terhadap kebutuhan pangan nasional.
“Secara umum produktivitas kita sebenarnya dalam keadaan baik, walaupun bulan depan saat terjadi kekeringan kita harus bekerja dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengapresiasi kinerja jajaran Kementan yang berhasil menjaga produksi padi selama musim tanam 2020 dan musim panen 2021. Meski demikian, Demul, begitu sapaan akrab Dedi Mulyadi meminta Bulog segera melakukan penyerapan secara maksimal.
“Pak menteri pertanian (Syahrul Yasin Limpo) ini sangat konsen membela petani, sampai-sampai berjibaku dengan terik matahari. Tepuk tangan dong untuk pak menteri,” kata Demul yang disambut gemuruh tepuk tangan para petani.
Demul mengatakan, sejauh ini permintaan petani hanya ingin kondisi harga gabah di lapangan berjalan stabil. Karena itu, perlu adanya perhatian serius, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan unsur lainya yang terlibat dalam proses produksi dan penyerapan.
“Makanya Komisi IV meminta kepada Kementan dan jajaran stakeholder lainya untuk menjaga harga gabah ini agar para petani senang. Mereka kan tidak neko-neko mintanya, hanya ingin harga gabah berada di angka 7.500. Tentu ini bisa dilakukan jika semua pihak bergerak bersama,” tutupnya.
Sebagai informasi, luas baku sawah di Kabupaten Karawang mencapai 101.962 hektar dengan luasan panen mencapai 181.915 hektar. Adapun produksi padi pada tahun 2020 mencapai 1.087.874 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 624.992 ton beras. Sedangkan provitas padi di tahun yang sama mencapai 5,98 ton per hektar dengan angka surplus mencapai 352.839 ton atau 56,45 persen.
sumber: tempo