SIBUK KOMENTARI JOKOWI, AMIEN RAIS HARUSNYA MENGUTUK BOM MAKASSAR

Xhardy – Amien Rais kembali mengomentari soal kepemimpinan Presiden Jokowi yang menurutnya telah berubah, termasuk dalam hal kewibawaan. Dia mengatakan ada semacam harapan terang bahwa kepentingan berpihak pada rakyat. Namun lambat laun oligarki kian berkembang.

Pemerintahan oligarki artinya kekuasaan politik dipegang oleh segelintir orang atau kelompok tertentu saja. Saya paham apa yang ingin Amien Rais sampaikan di sini. Dia ingin mengatakan bahwa Jokowi haus kekuasaan, ingin mengatakan kalau ada unsur dinasti politik karena anaknya Gibran dan menantunya Bobby menjadi wali kota Solo dan Medan.

Harusnya Amien Rais ngaca dulu deh. Lihat Demokrat versi AHY. Bukankah itu lebih cocok disebut oligarki atau dinasti politik? AHY jadi ketua umum, lalu dia menunjuk bapaknya SBY sebagai ketua majelis tinggi partai Demokrat yang memiliki hak luar biasa yaitu KLB harus mendapat persetujuannya. Saling melindungi dan saling mengamankan posisi agar tidak mudah lengser.

Dan menurut saya Amien Rais iri karena hingga kini mirip pecundang politik. Kalah melulu. Tak bisa berkuasa. Coba kalau kelompoknya berkuasa, sama saja kekuasaan akan berputar di kelompoknya juga. Makanya janganlah jadi orang munafik.

Jokowi tidak mengangkat keluarga atau pun orang terdekatnya untuk mengisi posisi strategis di pemerintahan. Anak dan menantunya ikut pilkada yang dipilih rakyat, bisa kalah atau menang, bukan ditunjuk dan langsung jadi.

“Kalau saya harus terus terang, Pak Jokowi awal kepresidenan ada semacam harapan terang, tekad memihak kepentingan rakyat, tapi umumnya malak (bawahan) haus kekuasaan sehingga melihat kekuasaan menjadi dopping, diminum ketagihan, itu kecelakaan politik,” kata Amien Rais.

Dia mengatakan, pada periode kedua Jokowi tidak lagi terlihat sebagai pemimpin dalam hal membuat keputusan. Selalu gamang bahkan makin menggerus kepercayaan rakyat kepada presiden.

“Sejak awal sesungguhnya kelihatan Pak Jokowi gak begitu capable sehingga tahun pertama membawa portofolio kegagalan. Para menteri bukan first class, second range, kemudian nampak pada saat di mana Jokowi mengatakan sesuatu yang menyangkut nasib bangsa dan negara malah tidak berkata-kata,” katanya.

Intinya dia mengatakan wibawa presiden Jokowi merosot dengan cepat. Malah menurut saya wibawa Amien Rais lebih tidak ada harganya. Lebih nyungsep parah. Seolah paling benar dan suci. Pernah bicara soal partai Allah dan partai setan. Membawa-bawa agama seolah orang lain banyak dosanya dan dia paling bersih. Nyatanya malah kalah dengan sangat menyakitkan. Kemunafikan tidak membuat orang berwibawa, malah terlihat menggelikan dan seolah tidak punya harga diri.

Di Partai PAN, dia seolah tidak diperlukan lagi. Boleh lah kalau kita sebut dia ditendang. Makanya bapak satu ini mendirikan partai sendiri yang bernama Partai Ummat.

Dia juga menyinggung soal bungkamnya Jokowi soal kisruh internal partai Demokrat. “Ini tentu ada perhitungan, tapi saya kira dalam suatu zaman, lurah kita sepertinya ketika ada masalah besar ditunggu dulu. Kalau kepepet baru bicara dan kadang gak pas,” katanya.

Gak penting seorang presiden membahas internal partai Demokrat. Besok-besok SBY sakit perut pun, Jokowi harus didesak buka suara. Kalau merasa ini penting, silakan saja Amien Rais sendiri yang komentar. Urusan Demokrat adalah urusan tak penting dibandingkan urusan negara yang jauh lebih banyak dan kompleks.

Pertanyaan saya, apa yang membuat Amien Rais begitu paham kalau Jokowi tidak capable dan gagal? Jokowi memang tidak sempurna, kadang ada kebijakan yang kurang masuk akal, kadang ada menterinya yang konyol, kadang tim komunikasi dan sosialisasi yang kurang efektif menyampaikan kebijakan presiden. Tapi setidaknya Jokowi jauh lebih baik dari presiden sebelumnya yang lebih banyak prihatin dan curhat, seolah membiarkan banyak proyek mangkrak dan merugikan negara.

Harusnya Amien Rais komentari soal insiden ledakan di Gereja di Makassar baru-baru ini. Ini lebih urgent karena menyangkut radikalisme yang masih belum tuntas, menyangkut intoleransi yang mulai mengakar kuat di negeri ini. Kenapa sibuk komentari Jokowi terus? Kutuklah insiden ledakan itu, jangan tiap hari mata sibuk mengarah ke Jokowi. Tiap hari mikirin apa lagi yang bisa dinyinyirin dari Jokowi. Mau memperbanyak portofolio konten Youtube ya?

Bagaimana menurut Anda?

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *