WACANA SUMBAR JADI DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU, SASTRAWAN ITU HANYA PELARIAN

TEMPO.CO, Padang – Sastrawan asal Payakumbuh, Sumatera Barat, Heru Joni Putra, mengatakan wacana Daerah Istimewa Minangkabau hanya pelarian.

“Karena tidak bisa mengelola keberagaman,” kata Heru seperti dikutip dari Langgam.id, mitra Teras.id, pada Kamis, 11 Maret 2021.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR RI, yang membidangi urusan dalam negeri, Guspardi Gaus mengatakan mendukung Provinsi Sumatera Barat berubah nama menjadi Daerah Istimewa Minangkabau.

Guspardi mengatakan bahkan tim Kerja Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2DIM) telah menyelesaikan naskah akademik. “Naskah akademik ini merupakan sebuah langkah positif dan maju,” kata Guspardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.

Heru mengatakan meskipun di Sumbar mayoritas Minang, bukan berarti provinsi ini adalah Minangkabau. “Semua yang berhubungan di Sumbar sudah terlanjur di Minangkabau kan,” kata Heru Joni. 

Selain itu menurutnya, orang Minang merasa istimewa karena menganut matrilinealisme. Tapi, kata dia, sukulain juga memiliki hal unik. 

“Ketika seseorang mengatakan dirinya lebih baik dari orang lain, atau etnisnya lebih baik dari etnis lain, itu adalah cara berpikir purba,” ujarnya. Simak obrolan lengkap Heru soal Daerah Istimewa Minangkabau di YouTube Langgam.id.
sumber: tempo

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *