MOELDOKO JADI KETUM DEMOKRAT, DRAMA MENUJU 2024 MAKIN MENARIK!

Rahmatika – Perpolitikan Indonesia ini selalu menarik. Ada saja cerita dan kejutan yang terjadi. Pertama-tama saya ucapkan dululah selamat ke Pak Moeldoko yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa di Sumatera Utara.

Saya melihat yang sekarang sedang digenggam Moeldoko ini sebuah kejutan tak terduga. Ya benar saat ramai-ramai isu kudeta kemarin, nama Moeldoko sempat terseret-seret. Seingat saya dia tidak menampik bahwa memang ada pentolan-pentolan lawas Demokrat yang datang menghadapnya terkait situasi internal partai. Tapi hanya dalam beberapa jam gelaran kongres mementalkan anak Pepo dari kursi ketua umum bagi saya tetap wow…mengezutkan…

Mundur sedikit ke belakang, jelang Pilpres 2019 lalu, nama Moeldoko sempat masuk bursa kandidat Cawapres. Dia bahkan menjadi salah satu nama yang diunggulkan oleh para pendukung Jokowi. Latar belakangnya sebagai militer seolah melengkapi Jokowi yang sipil. Masalahnya Moeldoko bukan orang partai dan saat itu masing-masing partai besar sudah punya jagonya masing-masing. Partai-partai kecil jadi sasaran lobi dan berusaha punya tawarannya masing-masing. Pada akhirnya kita tahu bersama dengan sangat mengejutkan yang diumumkan Jokowi sebagai Cawapresnya saat itu adalah Kyai Ma’ruf Amin. Memang bukan orang partai, tapi yang bersangkutan adalah Ketua MUI, kiai sepuh, punya pengaruh di NU. Dan setelah Jokowi menang, Moeldoko pun nggak jadi menteri seperti yang banyak beredar. Dia tetap ada di circle Jokowi sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.

Lha sekarang ini Moeldoko sudah jadi Ketua Umum Partai Demokrat. Mulus sih nggak, karena saya yakin Pepo dan AHY tidak akan tinggal diam. Lha jangankan Pepo dan AHY, Anisa Pohan saja sambat terus di media sosial bolak-balik mengunggah dengungan tentang demokrasi. Perjalanan ini bisa jadi sangat panjang bahkan mungkin sampai 2023 belum juga kelar. Ingat ya meski Pilpres 2024, sangat mungkin proses pencalonan sudah dimulai dari 2023.

Dengan perubahan peta ini, posisi Moeldoko sebagai kandidat Capres 2024 jelas menguat. Dia sekarang memimpin partai, punya mesin politik. Tinggal bagaimana konsolidasi dilakukan dan menggerakkan kader-kader Demokrat yang lain. Benar, pasti ada kelompok loyalis Pepo yang dongkol dan mungkin akan menjadi duri dalam daging di partai. Tapi harus diingat juga, di Demokrat juga ada loyalisnya Anas Urbaningrum, loyalisnya Marzuki Alie, dan lain-lain yang ‘sebal’ dengan kelompoknya Pepo dan pastinya melihat munculnya Moeldoko sebagai sebuah peluang.

Saya nggak tahu apakah Moeldoko akan bisa membesarkan partai atau malah partainya kukut seperti jenderal-jenderal berpartai lainnya. Cuma setidaknya untuk 2024 ini Moeldoko jelas punya nilai tawar lebih. Latar belakang militer (which is kita semua tahu bahwa buat sebagian pemilih kita backgorund ini dianggap pemimpin handal), masih bagian dari Pemerintahan sekarang (favourable buat pendukung Jokowi), Ketua Umum partai, dan jangan lupa Moeldoko ini juga pemimpin di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Posisi Moeldoko jelas beda dengan jenderal lain semisal Gatot Nurmantyo. Gatot mungkin memang akan mencari cara bisa maju, tapi dia belum ada partai sampai sejauh ini. Namanya pun timbul tenggelam dalam pemberitaan.

Lantas bagaimana dengan AHY?

Wes abot wes…

Semakin Demokrat banding, proses akan semakin lama. Artinya AHY kemungkinan nggak punya kendaraan politik di 2024. Ya bisa sih dicalonkan partai lain, tapi apa nilai jualnya? Lebih menggiurkan mengusung Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, atau bahkan Moeldoko lah! Kalau soal modalnya besar, ya rasanya mending mengusung Sandiaga Uno yang sekarang jadi Menteri Pariwisata itu.

Terus AHY ngapain? Ya paling kita akan melihat dia beserta Pepo dan istrinya akan banyak menyuarakan keprihatinannya dalam beberapa waktu ke depan. Apakah akan membuat rakyat bersimpati? Ya yang bersimpati paling juga die hardnya saja. Rakyat mah sudah muak dengan drama-drama playing victims khas Cikeas.

Satu lagi, sebentar lagi (kalau nggak salah tahun depan), Anas Urbaningrum akan bebas. Nggak mungkin Anas akan diam begitu saja setelah apa yang dia alami selama ini. Tentu ini akan jadi bagian drama menarik menuju 2024!
sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *