TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah terus menggenjot vaksinasi di Tanah Air. Salah satunya dengan menyiapkan program vaksinasi gotong royong.
“Menteri Kesehatan telah mengeluarkan aturan soal vaksinasi gotong royong, yaitu partisipasi perusahaan untuk karyawan dan keluarganya dengan harapan bisa mempercepat program vaksinasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi video, Selasa, 2 Maret 2020.
Berdasarkan bahan paparan Airlangga, vaksin gotong royong disiapkan sebanyak 20,2 juta dosis. Pengadaan itu akan dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) dan anak usaha holding farmasi.
Rencananya, sebanyak 15 juta dosis vaksin didatangkan dari produsen asal Cina, Sinopharm, di kuartal I dan kuartal II 2021. Adapun 5,2 juta dosis vaksin akan dibeli dari produsen asal Amerika Serikat, Moderna, pada kuartal III dan IV 2021.
Pemerintah menargetkan ada empat tahap vaksinasi dari awal sampai akhir tahun 2021. Tahap pertama adalah vaksinasi untuk 1,5 juta tenaga kesehatan pada periode Januari hingga Februari 2021.
Selanjutnya, tahap dua adalah vaksinasi untuk 16,9 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia pada periode Februari hingga Juni 2021. Selanjutnya, vaksinasi untuk 63,9 juta komunitas rentan dan 7,7 juta masyarakat lainnya akan dilakukan pada Maret atau April hingga Desember 2021.
Dinukil dari data Kemenko Perekonomian, pemerintah mencatat potensi vaksin yang didatangkan ke Indonesia adalah sebanyak 663,5 juta dosis. Rinciannya adalah 329,5 juta dosis pesanan tetap dan 334 juta dosis opsi tambahan.
“Indonesia beruntung bisa mengamankan pasokan vaksin secepatnya, sejak Januari. Kami terus menjaga komunikasi dengan negara dan organisasi seperti GAVI Covax untuk memastikan pengadaan vaksin untuk masyarakat,” ujar Airlangga.
Ia berharap hingga akhir tahun ini vaksinasi termasuk vaksinasi gotong royong dapat dilakukan terhadap 182 juta penduduk. Dengan demikian, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai. “Meskipun vaksinasi sudah dilakukan, kita tetap harus menegakkan protokol kesehatan. Kalau tidak, target kekebalan kelompok tidak akan tercapai,” ujar dia.
sumber: tempo