MENGAPA UNI EMIRAT ARAB, CHINA, DAN AS SECARA BERSAMAAN SENGAJA PILIH FEBRUARI 2021 UNTUK MENCAPAI MARS?

Ketiga wahana ini akan melakukan studi tentang geologi dan atmosfer Mars dan juga mencari tanda-tanda kemungkinan keberadaan kehidupan mikrobakteri di masa lalu.

Yang pertama mencapai Mars adalah Hope, misi yang dijalankan oleh Uni Emirat Arab (UEA), pada hari Selasa (09/02), kemudian wahana milik China, Tianwen-1, yang tiba dua hari kemudian, dan yang terakhir Perseverance, wahana milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Baik UAE, China maupun AS sama-sama memanfaatkan kedekatan jarak antara Bumi dan Mars. Jarak kedua planet selalu berubah karena perbedaan kecepatan saat mengorbit Matahari.

Peluang mengirim wahana ke Mars dengan bahan bakar paling sedikit muncul sekali setiap 26 bulan.

Seperti halnya misi-misi ke Mars di masa lalu, wahana-wahana ini menghadapi tantangan besar, termasuk apa yang biasa digambarkan sebagai “teror tujuh menit”.

Istilah ini mengacu pada proses pesawat atau wahana antariksa turun dari lapisan atmosfer paling atas ke permukaan Mars yang memakan waktu sekitar tujuh menit.

Setengah dari keseluruhan misi ke Mars berakhir dengan kegagalan.

Misi bersejarah UEA, yang diberi nama Hope, diluncurkan dari Jepang pada Juli 2020.

Hope akan mengeksplorasi atmosfer Mars dan ini akan menjadi misi pertama yang secara khusus meneliti atmosfer planet tersebut.

Secara khusus, penelitian tersebut diharapkan bisa membantu memberi jawaban mengatakan Mars kehilangan begitu banyak udara dan karenanya kehilangan air.

Berbeda dengan misi China dan AS, Hope tidak akan mendarat di permukaan Mars.

Hope akan mengorbit Mars selama satu tahun menurut kalender planet ini, yaitu 687 hari.

Data yang dikirim Hope rencananya tiba di Bumi mulai September tahun ini.

Namun, tentu saja, sebelum bisa mengirim data, Hope harus melakukan manuver berisiko agar bisa masuk dan bertahan di orbit Mars, yang digambarkan para saintis UEA sebagai “sangat penting dan kompleks”.

Wartawan sains BBC, Jonathan Amos, mengatakan misi Hope tidak sekedar demi kemajuan sains.

Amos mengatakan bagi UEA dan dunia Arab, Hope adalah “wahana aspirasi”, yang diharapkan mendorong anak-anak muda di kawasan untuk lebih tertarik belajar sains.

Sejauh ini hanya segelintir negara yang sukses mengirim misi ke Mars. Mereka adalah AS, India, bekas Uni Soviet dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Karena itu pula, tibanya Hope di Mars dipaskan waktunya dengan hari ulang tahun pendirian UEA yang ke-50.

Ada pula tagar #ArabstoMars yang khusus dibuat untuk merayakan pencapaian ini.

Misi China, yang secara harfiah berarti “Pertanyaan ke Nirwana”, secara praktis tidak akan langsung mendarat. Misi ini punya waktu tiga bulan untuk benar-benar tiba di permukaan Mars.

Ini sengaja dilakukan sehingga para teknisi punya waktu yang cukup untuk mempelajari kondisi atmosfer, sehingga diharapkan proses pendaratannya nanti tak menghadapi kendala.

Untuk bisa mendaratkan Tianwen-1, para saintis dan ilmuwan harus bisa mengurangi tingkat kecepatan wahana dari 20.000 km/jam ke kecepatan lambat, sehingga wahana bisa mendarat dengan mulus.

Rencananya, wahana seberat 240 kg ini akan didaratkan pada bulan Mei.

Setelah mendarat, wahana bertenaga surya ini akan mempelajari geologi di permukaan dan di bawah permukaan di sekitar lokasi pendaratan.

Ada kamera yang akan mengambil gambar sekaligus sebagai alat bantu navigasi.
Model Tianwen-1

Para ilmuwan China berharap punya waktu 90 hari untuk memanfaatkan wahana robot ini.

Tianwen-1 sudah mengirim foto hitam putih pertamanya ke Bumi, yang diambil dari jarak sekitar 2,2 juta kilometer dari Mars.
Foto hitam putih yang diambil Tianwen-1 dari jarak sekitar 2,2 juta km dari Mars.

Tianwen-1 bukan misi pertama China ke Mars.

Pada 2011, China menggandeng Rusia, namun tak berlanjut karena peluncurannya gagal.

Tianwen-1 dikirim ke Mars setelah China berhasil mendaratkan dua wahana di Bulan.

Misi Perseverance akan mencari tanda-tanda atau jejak kehidupan mikrobakteri di Mars.

Dengan meneliti sampel bebatuan, saintis AS berupaya mendapatkan petunjuk apakah dulu pernah ada kehidupan di Planet Merah ini.

Perseverance akan menjadi wahana paling canggih yang pernah dikirim manusia ke Mars.

Lokasi pendaratan yang dipilih adalah titik di dekat katulistiwa Mars, yang biasa disebut Jezero, pada Kamis, 18 Februari.

Allen Chen, salah seorang saintis yang bekerja di misi Perseverance mengatakan Jeaero dipiih sebagai pendaratan karena di sinilah terdapat bekas-bekas aliran sungai.

“Inilah tempat [yang ideal] untuk mencari tanda-tanda kehidupan di masa lalu,” katanya.

Namun sebelum melakukan penelitian, teknisi harus memastikan Perseverance mendarat dengan lancar.

Ada kendala topografi — seperti jurang dan kawah — yang bisa mengancam kelancaraan misi.
Perseverance rover

Kabar baiknya adalah Perseverance dilengkapi teknologi yang diharapkan bisa membantu mendarat di lokasi yang ditentukan dan melaksanakan tugas-tugas yang telah dirancang.

Wahana ini bisa secara otonom bergerak 200 meter per hari dan dilengkapi dengan 19 kamera dan dua mikrofon. Saintis berhara bisa merekam suara di permukaan Mars untuk pertama kalinya.

Misi ini juga untuk pertama kalinya akan mencoba menerbangkan drone seberat 1,8 kilogram.
sumber: bbc

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *