CAPER BELA FPI, PANJI MALAH BONGKAR BOROK FPI!

Ninanoor – Niatan Pandji sebenarnya sudah kelihatan dari siapa yang dia undang untuk berdiskusi di channel Youtube-nya. Apalagi dilihat dari rekam jejak Pandji di dunia politik. Semuanya berhubungan. Dia jadi jubir Anies, Anies temenan sama FPI, FPI bantu Anies meraih kemenangan, Anies sowan ke Rizieq. Jadi Pandji pasti lah membawa keberpihakan itu di dalam acara diskusinya. Teman diskusinya adalah 2 orang mantan anggota FPI. Ya masak kemudian menjelek-jelekkan FPI? Pasti enggak dong. Pasti dia berusaha untuk mengangkat FPI. Entah memang ide dia sendiri atau berdasarkan pesanan? Nggak tahu lah kita.

Apakah Pandji mendiskusikan soal kegiatan FPI sweeping? Soal FPI yang tidak mengakui pemerintahan yang sah? Soal imam besar FPI yang menyebut Jokowi sebagai presiden ilegal? Soal demo-demo FPI yang biasanya berujung dengan tuntutan penurunan Jokowi? Enggak. Yang dia sampaikan adalah hasil pengamatan seorang sosiolog di tahun 2012. Itu pun belakangan diketahui bahwa Pandji ternyata menambah bumbu-bumbu lain ke dalam hasil pengamatan sosiolog itu. Artinya, apa yang disampaikan oleh Pandji adalah pendapatnya sendiri yang biased, yang tidak lagi bersifat ilmiah.

“FPI itu dekat dengan masyarakat. ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujar Pandji. “FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiya) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. suratnya dibawa ke dokter jadi diterima,” ungkap Pandji. “Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga kesitu, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan,” lanjut Pandji Sumber.

Sosiolog Tamrin Tomagola kemudian memberikan klarifikasi, yang disampaikan pada dan diunggah oleh akun @sahaL_AS link twitter. Klarifikasi ini “menampar” mulut Pandji. Sebelumnya Pandji ngeles, berusaha berlindung dengan menggunakan hasil pengamatan Tamrin. Akhirnya terbukti, bahwa Pandji sudah mengolah perkataan Tamrin dan menyampaikan lagi kepada publik dengan versinya sendiri. Versi yang membela eksistensi FPI. Namun, bukan ini saja yang jadi “tamparan” buat Pandji dan FPI.

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa para anggota FPI ini umumnya berasal dari kalangan bawah. Sebuah makalah (jurnal) dari UIN Syarif Hidayatullah berjudul Model Pemahaman FPI Terhadap Al Quran dan Hadist yang dibuat oleh Abdul Hakim Wahid mengutip bahwa “para pemimpin FPI terdiri dari para sarjana sedangkan anggotanya mayoritas terdiri dari rakyat miskin yang minim pengetahuan”. Sumber

Dilansir republika co.id, Ian Wilson dari Murdoch University Research memberikan gambaran kedekatan FPI dengan warga Kampung Akuarium yang digusur oleh gubernur DKI Jakarta waktu itu, Ahok. “Sebagian besar anggota FPI datang dari kampung, sehingga hubungan yang dijalin merupakan hubungan intelektual kelas menengah. Banyak anggota kampung telah menjadi pendukung bona fide FPI selama beberapa bulan terakhir dan melakukan demonstrasi anti-Ahok,” ungkap Wilson. Sumber

Dilansir cnnindonesia.com, dalam buku ”Civil Society and Political Change in Indonesia: A contested arena”, Verena Beittinger-Lee mengatakan, sesudah dibentuk, dalam perkembangannya, FPI memodel ulang dirinya sendiri menjadi sebuah gerakan anti-perwakilan jalanan (street-level anti-vice movement). Sebagian besar anggota FPI adalah masyarakat muda urban yang miskin dan tertarik dengan agenda organisasi serta dilengkapi seragam putih bertuliskan FPI Sumber. Bahkan Pandji sendiri pada tahun 2012 membuat sebuah candaan soal FPI yang dia bawakan sebagai seorang komedian. “FPI jangan pernah dibubarkan dan harus tetap ada. Biar kita tau kalo orang yg gak pernah sekolah jadinya kaya apa,” ujar Pandji Sumber. Waktu itu sih, sebelum Pandji jadi jubir Anies.

Intinya, mayoritas anggota FPI berasal dari kalangan bawah. Saya dengar bahkan mereka beli sendiri baju seragam putih itu, tidak dikasih oleh FPI. Ternyata benar, tagar.id pernah memuat informasi mengenai syarat-syarat jadi anggota FPI Sumber. Apakah ada usaha FPI untuk meningkatkan perekonomian anggotanya? Sepertinya tidak ada. Karena yang kita lihat kegiatan FPI ini kan antara sweeping dan demo. Apakah FPI pernah mengadakan pelatihan usaha buat anggotanya? Rasanya belum pernah denger tuh. Mungkin pembaca pernah tahu? Padahal para petinggi FPI katanya kan dari kalangan sarjana, terpelajar. Imam Besarnya juga berpendidikan kan? Rizieq sendiri dan keluarganya bisa hidup enak di Arab Saudi tanpa kerja tuh. Namun, bahkan, ketika saya banyak menulis soal program OK OCE Wagub Sandiaga dulu, tidak pernah saya menemukan keikutsertaan anggota FPI dalam program itu. Itu program untuk meningkatkan taraf hidup warga Jakarta kan? Tapi kok banyak rekening terkait FPI yang sedang diblokir ya? Satu rekening FPI isinya sampai puluhan juta Sumber. Hmmm…

Dari keseluruhan pernyataan Tamrin yang disampaikan dan dibumbu-bumbui oleh Pandji, lalu klarifikasi Tamrin, hingga kita sampai di sini, mengungkap hal lain. Bisa diduga bahwa FPI memang sengaja merekrut anggota dari kalangan bawah. Namun sengaja pula untuk tidak meningkatkan taraf hidup mereka. Tidak pula mendidik mereka menjadi lebih pintar dan berwawasan luas. Yang diajarkan mungkin adalah cara berdemo, cara mengumpat, cara memaki, seperti yang sering kita lihat di berbagai video ceramah Rizieq. Kemiskinan hidup dan kemiskinan wawasan itu malah dipelihara. Agar bisa diajak demo tanpa mempertanyakan mungkin? Nah, ini lah yang terungkap dari pernyataan Pandji soal FPI. Mengungkap rupa jeroan FPI yang sebenarnya. Menampar Pandji iya, menampar FPI juga iya. Mungkin FPI perlu mengungkap kisah hidup anggotanya yang kemudian jadi kaya karena masuk FPI, sebagai bantahan tulisan ini? Selalu dari kura-kura!

sumber: seword

This entry was posted in Berita. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *