Puisi : HARAPAN DALAM ES LILIN
Oleh: Isbet Helentina Tarigan
Terlukis peluh di tepi pipi letihmu..
mulai samar tegar itu terbasuh peluh..
Bahumu menjadi abu-abu melihat uang menjadi belatung..
Rusukku merapuh ketika lidah harus bersuara meminta pengisian dasi masa depan..
Namun, kau tetap melukis senyum seolah semua baik-baik saja, Ayah
Lalat itu mengunyah uang kita
Kenapa kita memungut dari yang kita tabur?
bukankah harusnya kita menuai?
Hatiku tertunduk melihat mereka menghias pohon natal dengan lampu kelap-kelip bernada..
Sedang kita menghias pohon harapan kita dengan es lilin pengendali semu..
SELAMAT NATAL LALAT BUAH..
SELAMAT NATAL PENCIPTA
sumber : sorasirulo