Puisi: “LETIH”
Oleh: Isbet Helentina Tarigan
Wahai kau pencipta lara..
Selamatkan hatiku dari tungku suram darahmu..
Selimuti aku dengan pekatnya rantai seokmu..
Terpana duka berlapis sukacita..
Adakah surga pencipta duka nestapa?
Penat..
Di bawah batu aku tertunggu,
Seperti ratu menjadi tungku..
Sebagaimana aku senantiasa bernafas..
dan sekarang aku lelah..
Aku benar-benar menjadi rapuh, Penciptaku..
Sentuh hatiku.. barui letaknya menjadi tegak..
Dalam senja aku menyudut..
Riuh suara mereka menggema di kedua telingaku..
Aku benci hatiku, kini dia letih..
Jika aku mampu memutar waktu, akankah hari ini tidak menjadi terik?
atau sama saja?
sumber : sorasirulo