IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Supir angkot di Kecamatan Sibiru-biru (Deliserdang) sering terlalu memaksakan penumpang tetap naik ke angkot yang sudah penuh. Tanpa rasa tanggungjawab mereka membiarkan para pelajar naik ke atap angkot serta bergantungan di atap, pintu, dan sisi belakangĀ angkot. Keadaan ini penuh risiko maut.
Seperti yang terlihat oleh Sora Sirulo [Rabu 7/11], para pelajar berebut naik ke atap angkot menantang bahaya. “Pemandangan seperti ini sangatĀ rutin terlihat. Saya juga heran melihat anak sekolah itu. Padahal, di belakang juga masih banyak angkot antri. Mereka lebih memilih naik ke atap angkot berdesak-desakan,” ujar Ibu Martiah (42) salah satu warga kepada Sora Sirulo.
Lanjut dikatakan, sebelum terjadi korban, sebaiknya pihak pemilik angkot melarang anak sekolah yang bergantungan di atas angkot. “Demikian juga kepada guru dan orangtua. Mereka juga harus memperhatikan ulah anak-anak itu sebelum terjadi korban jiwa,” harapnya.
sumber : sorasirulo