Medan-andalas Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) Prof. H. Nazruddin mengatakan, dii Provinsi Sumatera Utara kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masih perlu ditingkatkan. Soalnya, dari data Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan, bahwa sebesar 62,1 persen penduduk Sumatera Utara mengalami karies gigi dengan indeks gigi berlubang 3,43.
“Oleh karena itu. dengan diselenggarakannya Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2012 diharapkan dapat menurunkan angka penderita gigi berlubang dan permasalahan gusi di Sumut khususnya Kota Medan serta dapat mengubah perilaku masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan sikat gigi dua kali sehari dengan tepat untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Nazruddin di sela-sela acara BKGN 2012 yang digelar di FKG USU, Senin (5/11).
Didampingi Professional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk drg Ratu Mirah Afifah dan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) dr Simson Damanik, Nazruddin mengungkapkan, BKGN 2012 di RSGMP USU mengundang lebih dari 250 anak anak dari TK dan Sekolah Dasar di sekitar kampus untuk mendapatkan penyuluhan seputar merawat gigi dan mulut agar mereka dapat memahami dan menjalani perilaku baik menyikat gigi dua kali sehari dengan tepat, serta tentunya pelayanan perawatan gigi yang disediakan. Dalam acara itu juga diselenggarakan Sikat Gigi Bersama.
“Dalam BKGN ini masyarakat juga mendapatkan pelayanan berupa penambalan sederhana yang tidak melibatkan perawatan syaraf gigi (menggunakan bahan tambal amalgam, komposit, atau glass lonomer), pencabutan tanpa komplikasi gigi sulung atau gigi tetap, pembersihan karang gigi, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi Fluoride atau Fissure Sealant,” kata dekan.
Ratu Mirah Afifah dari PT Unilever Indonesia, Tbk menjelaskan, Kota Medan menjadi kota terakhir penyelenggaraan BKGN 2012 setelah sukses menggelar kegiatan serupa di 14 FKG/RSGMP di Indonesia.
BKGN di USU yang digelar 5-7 November 2012, katanya, melibatkan tenaga kesehatan gigi sebanyak 42 dokter gigi yang didampingi sekitar 177 mahasiswa kedokteran gigi dan 15 perawat gigi. Program ini juga sebagai salah satu bentuk kampanye edukasi dari Pepsodent yang hingga kini telah menjangkau sekitar 6 juta anak yang tersebar di 65 kota di seluruh Indonesia.
“Gigi berlubang menjadi salah satu fokus utama BKGN 2012, karena masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa. Hal ini tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidup, termasuk dampak fisik dan psikologis selama masa pertumbuhan anak termasuk risiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit dan berkurangnya waktu belajar di sekolah,” katanya.
Di Indonesia, sakit gigi berakibat seseorang kehilangan waktu kerja atau sekolah rata-rata 4 hari setiap bulannya dan hal ini juga terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat dimana lebih dari 51 juta jam sekolah hilang setiap tahunnya dikarenakan penyakit gigi dan mulut. (HAM)
sumber : harianandalas